Soal Penghentian Layanan Umrah oleh Arab Saudi, Menlu Retno Marsudi: Banyak yang Telanjur Terbang

- 28 Februari 2020, 13:54 WIB
MENTERI Luar Negeri Retno LP Marsudi. Retno Marsudi merespons larangan umrah dari Arab Saudi yang diterapkan karena virus corona.*
MENTERI Luar Negeri Retno LP Marsudi. Retno Marsudi merespons larangan umrah dari Arab Saudi yang diterapkan karena virus corona.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT- Terkait kebijakan penangguhan sementara keberangkatan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah meminta kepada duta besar Indonesia di Wilayah Timur Tengah untuk terus melakukan pemantauan.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menanggulangi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, seperti terhentinya perjalanan umrah pada saat transit.

”Jadi teman-teman tadi sudah dibahas juga dengan Presiden, intinya pertama kita dapat memahami keputusan, Kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah Arab Saudi untuk sementara,” ujar Menlu.

Baca Juga: Virus Corona Masuk Eropa, German Open 2020 Resmi Dibatalkan

Menlu mengungkapkan hal itu saat ditemui awak media di halaman Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, pada Kamis 27 Februari 2020 seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Sekertariat Kabinet.

Retno menambahkan, perihal pertemuan dirinya dengan Duta Besar Arab Saudi, ia menekankan bahwa penghentian sementara izin ini dalam upaya menjaga kesehatan umat dalam konteks yang lebih besar.

Untuk itu sementara waktu calon jemaah umrah dari Indonesia, harus menaati peraturan ini agar tidak adanya kejadian seperti kemarin, yakni penumpukan calon jemaah umrah di Bandara Soekarno Hatta.

Baca Juga: Buang Air Sembarangan Bukan Ajaran Rasulullah SAW, Daarut Tauhid Bagikan Kloset di Cirebon

Perlu diketahui, kebijakan ini berlaku setelah diumumkan pertama kali oleh pihak kerajaan Arab Saudi, tepatnya pada Kamis 27 Februari 2020 pukul 12.00 WIB.

Tentunya tidak dapat dipungkiri, karena sifat kesegeraan dari informasi ini, berbagai dampak terhadap calon jemaah umrah akan banyak terjadi.

"Karena sifat kesegeraan ini kan pasti ada dampaknya, dampak terhadap warga negara kita,
karena pada saat diumumkan ada sebagian dari warga negara kita yang juga saya kira warga negara dari banyak negara yang sudah terlanjur terbang,” kata Menlu.

Baca Juga: Banyak Pekerja Migran Asal Cirebon yang Hilang di Luar Negeri, Ternyata Ada Faktor Kesengajaan

Untuk itu, Menlu telah menyampaikan apakah dimungkinkan untuk calon jemaah yang sudah terbang dan akan segera mendarat dapat diperkenankan untuk umrah walaupun ada pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan sesuai prosedur yang ada.

”Tetapi sekali lagi kita belum mendapatkan informasi per saya berangkat ke sini. Karena sekali lagi kalau dia memberlakukan itu kepada Indonesia berarti juga harus memberlakukan kepada negara lain,

Tetapi saya kira permintaan kita cukup bisa dipahami karena mereka sudah terlanjur ada di dalam pesawat,” ujar Menlu.

Baca Juga: Banyak Pekerja Migran Asal Cirebon yang Hilang di Luar Negeri, Ternyata Ada Faktor Kesengajaan

Sebelumnya, Menlu telah berkoordinasi dengan  Menko PMK, Menteri Perhubungan, Angkasa Pura, Menteri Agama, pada Kamis 27 Februari 2020 kemarin.

Dengan tajuk pembahasan dampak dari kebijakan sementara Pemerintah Arab Saudi.

Selain itu juga membahas perkiraan sampai kapan penghentian ini akan berlangsung, Retno menyampaikan bahwa semua ini akan sangat bergantung kepada perkembangan virus corona.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Worl Meter, hingga saat sudah ada 52 negara dengan temuan terinfeksi virus corona.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x