Jadi Tanah Air belum dimaknai sebagai satu kesatuan sehingga egosektoral seringkali menguasasi segenap pribadi pemuda-pemudi saat itu. Barulah setelah Kongres Pemuda dan lahir ikrar bertanah air satu, Tanah Indonesia, sekat-sekat golongan mulai luncur. Yang ada hanya satu: Tanah Indonesia.
Di Indonesia, terdapat belasan ribu pulau dan ada sekian banyak bahasa, suku, budaya serta lainnya. Dalam bingkai ini, makna Sumpah Pemuda 2021 adalah persatuan. Budaya, bahasa, etnis, golongan, agama lainnya boleh berbeda, namun rumah dan bendera kita sama: Tanah Indonesia dan bendera Merah Putih.
Jadi, jika selama ini kita masih memelihara egosektoral dan merendahkan kelompok lain, maka pada momentum Sumpah Pemuda 2021 ini, kita diingatkan agar membuang sifat dan langkah anti-keragaman itu jauh-jauh.
Kedua, maka berbangsa yang satu: bangsa Indonesia.
Terkait hal ini, nampaknya salah satu Pidato Mendiang Bung Karno sangat relevan:
“... Kebangsaan Indonesia yang bulat bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatera, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang sama-sama menjadi dasar satu nationale state.” (Bung Karno, 1 Juni 1945).
Kutipan pidato Bung Karno di atas mengingatkan kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa kecenderungan untuk merasa diri dan kelompoknya yang paling unggul, harus diredam. Karena, Indonesia adalah negara yang heterogem, beragam. Sehingga spirit yang dipegang adalah berbangsa yang satu, yakni Bangsa Indonesia.
Kesadaran atas kebhinekaan di atas merupakan salah satu arti makna Sumpah Pemuda yang sesungguhnya. Jadi, memaknai Sumpah Pemuda 2021 ini, kita harus mempupuk rasa persatuan dan meningkatkan rasa kebhinekaan.