Menurut Prabowo, masalah pertahanan ini masalah yang sensitif menyangkut keselamatan negara dan rakyatnya.
Baca Juga: Posisi Puncak Kembali Ditempati BTS, Inilah 30 Daftar Boy Grup K-Pop Terpopuler Bulan Juni 2021
Namun, unsur-unsur itu sangat rahasia karena ada kelompok-kelompok yang tega hendak menjual negaranya kepada bangsa asing.
“Ini dilema tapi rawan. Satu sisi rakyat ingin tahu, tapi bagaimana dengan adanya oknum yang tega hendak menjual negaranya kepada bangsa asing,” bebernya.
Dijelaskan Prabowo, ada negara yang suka dan tidak suka terhadap Indonesia yang ingin merebut SDA (Sumber Daya Alam) negeri ini. Itulah masalah pertahanan kenapa jadi sensitif.
Baca Juga: Ingat Ucapan Almarhum Istri, Yasonna Laoly: Perkataanmu Menghujam Hatiku
Kemudian, Deddy Corbuzier menanyakan soal anggaran untuk membeli alutsista (alat utama sistem senjata) yang isunya angkanya sangat fantastis.
Menhan Prabowo menjawab dengan tegas tidak akan meloloskan anggaran pertahanan tersebut kalau dinilai tidak wajar. Apalagi kalau terungap ada rencana mark-up anggaran secara gila-gilaan.
“Kalau sampai ketahuan ada mark-up sampai ratusan persen, saya tidak mau tanda tangan. Ini sebagai bentuk tanggung jawab selaku Menhan, saya bakal laporin,” tukasnya.
Baca Juga: Kenang Almarhum Sang Istri Elisye Widya Kataren, Yasonna Laoly: Hanya Sehari Aku Temani, Maaf...