PR CIREBON - Menghadapi tantangan bisnis dan operasional selama pandemi Covid-19, produksi minyak dan gas (migas) PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selama triwulan 1 pada 2021 melampaui target yang ditetapkan perseroan.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said mengatakan, produksi minyak triwulan 1 melampaui target dengan realisasi 100,4 persen, atau setara 49 ribu barel per hari, pada Selasa, 4 Mei 2021.
Sementara itu, hingga 31 Maret 2021, realisasi produksi gas PHI sebesar 688,8 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) atau 106,1 persen dari target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) mencapai 649,2 juta standar kaki kubik per hari.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, Chalid mengungkapkan, keberhasilan PHI tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memelihara dan meningkatkan produksi migas dengan pemboran sumur eksplorasi dan pengembangan.
Menurutnya, demi mendukung pencapaian ketahanan energi nasional, PHI melakukan pemboran sumur-sumur minyak dan gas eksplorasi dan pengembangan di wilayah kerja Regional 3 Kalimantan.
Chalid menambahkan bahwa pada 2021, PHI berencana melakukan pemboran lima sumur eksplorasi dan lebih dari 80 sumur pengembangan.
Salah satunya, sumur TDE C-1X.
Sumur minyak tersebut adalah area perdana (play opener) yang diharapkan menemukan cadangan yang ekonomis untuk memperpanjang usia produksi Wilayah Kerja Mahakam.
Di sisi lain, PHI memiliki anak-anak perusahaan yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Attaka, dan PT Pertamina Hulu West Ganal.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Harian, Selasa 4 Mei 2021: Zodiak Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio, Harus Dinamis
PHI merupakan perusahaan yang bertindak sebagai pengelola wilayah kerja migas ex-terminasi.
Chalid menjelaskan, PHI mengoperasikan lapangan dan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun, sehingga memerlukan inovasi teknologi dan kreativitas untuk memelihara kinerja operasi dan keekonomian aset.
Chalid menuturkan, langkah PHI untuk memaksimalkan produksi dan meningkatkan keekonomian, dengan memanfaatkan penggunaan teknologi, inovasi dan sinergi antara anak-anak perusahaan Pertamina.
Baca Juga: POPULER HARI INI: India Makin Lumpuh Akibat Covid-19 Hingga Sule Ungkap Penyesalan Setelah Menikah
General Manager Zona 8 Agus Amperianto mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan PHM dalam memanfaatkan inovasi teknologi diantaranya dalam kegiatan pemboran di Wilayah Kerja Mahakam.
Agus menerangkan bahwa dengan jumlah pemboran yang cukup, maka inovasi teknologi dalam pemboran akan mendorong efektivitas dan efisiensi biaya yang signifikan.
Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan aspirasi transformasi Pertamina untuk menjadi terbaik dalam bidang industri.
Baca Juga: Raffi Ahmad Bentuk Rans Cilegon FC, PSSI: Bawa Angin Segar untuk Sepak Bola Indonesia
Agus menambahkan bahwa penggunaan Hydraulic Workover Unit (HWU) oleh PHM telah terbukti berhasil mendukung kegiatan pemboran dengan biaya yang lebih rendah.
Namun, Agus menegaska, pihaknya tetap mengutamakan keselamatan operasi dan produksi, sehingga perusahaan terus mendorong penggunaan HWU tersebut di seluruh wilayah kerja Regional 3.***