Tugu Sepeda Tuai Kritik, Publik Bagikan Pernyataan Anies Baswedan Soal Bangun Manusia dan Bukan Benda Mati

- 11 April 2021, 12:37 WIB
Pekerja menyelesaikan pembangunan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (5 April 2021). Pembangunan tugu yang berbentuk satu buah ban sepeda berukuran raksasa tersebut sebagai pengingat momentum penggunaan sepeda yang masif digunakan masyarakat Ibu Kota di tengah pandemi Covid-19.*
Pekerja menyelesaikan pembangunan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (5 April 2021). Pembangunan tugu yang berbentuk satu buah ban sepeda berukuran raksasa tersebut sebagai pengingat momentum penggunaan sepeda yang masif digunakan masyarakat Ibu Kota di tengah pandemi Covid-19.* //ANTARA FOTO/Reno Esnir/

PR CIREBON – Gubernur Anies Baswedan sedang menjadi perbincangan publik setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun Tugu Sepeda di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Publik mengkritik pembangunan Tugu Sepeda senilai Rp800 juta itu, terlebih saat dulu Anies Baswedan pernah memberikan pernyataan terkait ‘membangun manusia, bukan membangun benda mati’.

Publik juga ramai-ramai membagikan video, di mana ada Anies Baswedan yang disandingkan dengan beberapa foto instalasi ‘karya seni’ yang dibangun di Jakarta di masa kepemimpinannya.

Baca Juga: Sangat Direkomendasi, Berikut 5 Film Korea dengan Pelajaran Hidup yang Menginspirasi, Wajib Nonton!

Dalam video pernyataan itu, Anies Baswedan mengatakan bahwa ‘membangun manusia’ lebih baik daripada membangun sebuah benda mati. Karena itu, ia bertekad membangun manusianya.

“Saya ingin membangun manusianya, bukan benda matinya. Benda mati mudah difoto, mudah ditunjukkan. Karena itu, politisi senang menunjukkan benda mati, karena kelihatan,” kata Anies Baswedan dalam video yang beredar, dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com pada Minggu 11 April 2021.

“Bangun manusia itu menjadi terdidik, wawasan luas. Itu kalau difoto nggak ada bedanya. Punya keterampilan, difoto nggak ada bedanya,” imbuh Anies Baswedan.

Baca Juga: 4 Momen Dari Episode 15-16 Drama “River Where the Moon Rises” yang Membuat Penonton Patah Hati

Namun begitu, pernyataan Anies Baswedan dinilai publik tidak sesuai dengan kenyataan, di mana kini Pemprov DKI malah membangun tugu sepeda yang dianggap tak penting.

Anies Baswedan juga dinilai ‘menjilat ludah sendiri’ karena malah kembali membangun benda mati.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, Pemprov DKI telah membangun sejumlah ‘karya seni’ untuk mempercantik kota sepeti Bambu Getah Getih, Gabion atau Batu Bronjong hingga yang terbaru Tugu Sepeda.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan pembangunan tugu sepeda di kawasan Jalan Sudirman menunjukkan keberpihakan Ibu Kota pada pesepeda.

Baca Juga: AS dan Iran Kembali Bentrok tentang Sanksi Kesepakatan Nuklir, Washington Sebut Akan Terjadi Kebuntuan

Riza mengatakan pembangunan tugu sepeda tersebut memberi kesempatan pada para pelaku seni rupa untuk berkreasi dan berinovasi, juga dapat mendorong sepeda menjadi moda transportasi masyarakat, tidak sekedar rekreasi dan olahraga.

"Ini menunjukkan keberpihakan kami terhadap pengguna jalan, ini adalah sesuatu yang baik. Dan kami ingin mempercantik Ibu Kota," kata Riza di Balai Kota Jakarta pada Kamis, dikutip dari ANTARA.

Riza menyebutkan dana pembangunan tugu sepeda di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, yang menghabiskan dana Rp800 juta tersebut tidak berasal dari anggaran pemerintah daerah.

"Anggarannya dari pihak kewajiban swasta. Dari pihak ketiga," ujar Riza.

Baca Juga: Suka Dengan Pemilik Zodiak Pisces? Simak Cara Membuat Pisces Jatuh Cinta, Sesuai Astrologi!

Tugu yang dibangun tersebut berbentuk ban sepeda.

Menurut Riza, pembangunan tugu itu masuk ke dalam proyek 11 jalur sepeda permanen yang akan dibangun di kawasan yang sama.

Proyek pembangunan tugu dan jalur sepeda itu total senilai Rp28 miliar.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x