PR CIREBON – Banjir yang kembali mengepung DKI Jakarta kembali memunculkan ingatan publik terkait pernyataan Presiden Jokowi ketika masih menjabat Gubernur Ibu Kota di tahun 2014.
Saat itu, Presiden Jokowi menyebut bahwa dirinya akan dengan lebih mudah mengatasi kemacetan dan banjir, khususnya di DKI Jakarta, begitu dirinya menjadi seorang presiden.
Tak seperti ucapannya, Presiden Jokowi dianggap tidak dapat memenuhi ucapannya terkait menuntaskan masalah kemacetan dan banjir di DKI Jakarta.
Pernyataan Presiden Jokowi tersebut menjadi perhatian beberapa pihak.
Rizal Ramli selaku ekonom senior, juga ikut menyoroti pernyataan Presiden Jokowi yang tidak sesuai dengan kenyataan pada saat ini.
Hal itu diungkapkan Rizal Ramli dalam keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya @RamliRizal pada Minggu, 21 Februari 2021.
Baca Juga: Survei Terbaru Tunjukkan Tingkat Kepuasan Publik terhadap Presiden Jokowi Masih Tinggi
Rizal Ramli mempertanyakan kemana dan apa tindakan pemerintah pusat selama ini dalam mengatasi banjir dan macet di DKI Jakarta.
Rizal Ramli menilai pemerintah pusat tidak bisa memanfaatkan kekuasaannya dalam mengatasi suatu masalah.
“Lho pemerintah pusat kemana aja? Kekuasaan punya, tapi kemampuan untuk memanfaatkan kekuasaan untuk selesaikan masalah minim,” katanya, yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
Menurutnya, pemerintah pusat hanya mengumbar janji dan realisasi pelaksanaannya.
“Tidak ada konsistensi antara visi, strategi, personalia dan implementasi. Janji berjibun, pelaksanaan payah,” tambahnya.
Diketahui, pada saat menjabat menjadi Gubernur DKI, Presiden Jokowi sempat memberikan pernyataan terkait strategi penanganan banjir dan macet di Ibu Kota.
Menurut Presiden Jokowi, penanganan tersebut membutuhkan kerja sama antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Presiden Jokowi optimis semua masalah tersebut bisa dengan lebih mudah teratasi apabila dirinya diamanahkan menjadi seorang presiden.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Melantik Dua Pasangan Kepala Daerah Terpilih Provinsi Kaltara dan Sulut
Namun, banjir kembali mengepung sebagian wilayah di DKI Jakarta pada Sabtu 20 Februari 2021.
Banjir terjadi karena tingginya curah hujan sejak sehari sebelumnya.
Menurut kabar terbaru, ada lima orang yang meninggal dunia akibat banjir. Satu lansia dan empat lainnya anak-anak.***