PR CIREBON – Direktur Utama Cyber Indonesia, Muannas Alaidid menyoroti pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan terkait cuitannya beberapa waktu lalu.
Menurut Muannas Alaidid, pernyataan Novel Baswedan menyoal kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata itu dianggap dapat menyebarkan berita bohong (hoaks).
Muannas Alaidid juga menyoroti kalimat ‘aparat jangan keterlaluan’ yang dituliskan Novel Baswedan.
Baca Juga: Jatah Vaksin Covid-19 Helena Lim Dipertanyakan, Ombudsman Nilai Data Nakes Buruk
Kalimat itu seolah menuduh aparat terkait dengan meninggalnya Ustaz Maaher di Rutan Bareskrim Polri.
Menolak lupa, Muannas Alaidid pun mengungkit masa lalu Novel Baswedan yang dulu dikabarkan melakukan hal ‘keterlaluan’, yakni menganiaya Irwansyah Siregar pada kasus sarang burung Walet.
“‘Aparat jangan keterlaluan’ protes orang yang memperlakukan manusia jauh lebih biadab, diinjak, ditembak sampai disetrum kemaluan korbannya & dia tak tersentuh hukum,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari cuitan Twitter @muannas_alaidid pada Jumat, 12 Februari 2021.
Baca Juga: Studi: Risiko Kematian Akibat Covid-19 3,5 Kali Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Influenza
“Kadang tuduhan tanpa bukti dibela pakai kritik, hari ini bukan mahalnya kebebasan berpendapat tapi mahalnya keadilan bagi rakyat kecil,” tandasnya.
Sebelumnya, Novel Baswedan telah dilaporkan ke Bareskrim Polri karena cuitan di akun Twitter-nya @nazaqistsha menyoal mendiang Ustaz Maaher.
Penyidik senior KPK itu dilaporkan atas cuitannya karena diduga mengandung hoaks dan provokasi.
“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustaz Maaher meninggal di Rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluanlah.. Apalagi dengan Ustaz. Ini bukan sepele lho..,” demikian cuitan Novel Baswedan yang dilaporkan.
Baca Juga: Beredar Video Syur Mirip Artis Berinisial GL, Polres Metro Jakarta Barat Siap Selidiki
Diketahui, Novel Baswedan dikabarkan menganiaya Irwansyah Siregar yang mencuri sarang burung Walet pada 2004 lalu.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh Irwansyah Siregar, yang mengaku dianiaya dan disiksa oleh Novel Baswedan.
‘aparat jgn keterlaluan’ protes org yg memperlakukan manusia jauh lbh biadab, diinjak, ditembak smp disetrum kemaluan korbannya & dia tak tersentuh hk, kadang tuduhan tnp bukti dibela pakai kritik, hari ini bkn mahalnya kebebasan berpendapat tp mahalnya keadilan bg rakyat kecil.— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) February 11, 2021
***