Peringatan Dini BMKG Siaga Potensi Banjir untuk Daerah Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah

- 8 Februari 2021, 13:55 WIB
Ilustrasi banjir.
Ilustrasi banjir. //Pixabay/Hans Braxmeier

PR CIREBON — Sejumlah daerah, di antaranya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah berpotensi banjir berdasar peringatan dini Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG melaporkan daerah-daerah tersebut masuk kategori siaga dengan adanya potensi hujan lebat yang dapat berdampak dengan terjadinya banjir atau bandang dalam periode 8-9 Februari 2021.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A. Fachri Radjab, Senin 8 Februari 2021 mengatakan, selain fenomena La Nina terdapat pula faktor dinamika atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan intensitas curah hujan ekstrem di beberapa daerah di Indonesia.

Baca Juga: Tegas, Presiden AS Joe Biden Tidak Akan Hentikan Sanksi kepada Iran

Diterangkannya, peringatan tentang musim hujan Indonesia akan terpengaruh La Nina sudah diberikan sejak Oktober 2020 dengan fenomena itu masih berlangsung sampai saat ini dengan intensitas moderat.

Hal itu mengakibatkan musim hujan yang lebih basah di Indonesia, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.Cirebon.com dari Antara.

"Selain ada faktor-faktor dinamika atmosfer yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di Indonesia, di antaranya saat ini masih terdeteksi monsun Asia 1kemudian adanya daerah-daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," jelas Fachri Radjab.

Lebih lanjut, Fachri memaparkan tentang fenomena pertemuan angin seperti kendaraan yang bertemu di perempatan jalan, yang dapat menimbulkan penumpukan.

Baca Juga: Dua Harimau Sinka Zoo Berhasil Ditangkap, Warganet Sesalkan Satu Harimau Langka Tewas usai Ditembak

Dengan terjadi pertemuan angin di atas Indonesia itu dan suhu makin dingin maka akan terbentuk awan.

Daerah pertemuan muncul di Indonesia sendiri terjadi karena monsun Asia yang masuk ke selatan karena adanya daerah-daerah tekanan rendah di utara Australia.

"Itu makanya banyak terbentuk daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," jelasnya.

Selain faktor global La Nina dan faktor regional yang menyebabkan daerah pertemuan angin, Fachri juga menjelaskan adanya faktor lokal.

Faktor lokal penyebab meningkatnya curah hujan ekstrem adalah stabilitas udara yang cenderung labil atau mudah terangkat yang dapat membentuk awan. Proses konveksi awan itu, ujarnya, cukup kuat karena udara yang labil tersebut.

Baca Juga: Tampil Kece di Trimester 2 Kehamilannya, Audi Marissa Kepergok Pakai Jam Tangan Gembok Emas Harga Rp51 Juta

"Kombinasi tiga skala itu maka banyak terbentuk awan-awan hujan di Indonesia," ujar Fachri.

Selain empat provinsi yang masuk masuk dalam kategori siaga, BMKG juga mengkategorikan Bengkulu, Lampung, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Serta Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua dalam kategori waspada.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x