Kritikus menuduh Wang membuang-buang uang pajak untuk merealisasikan proyek kontroversial bernama Sky River.
Sky River adalah proyek untuk meningkatkan curah hujan di seluruh Tibet dengan mencegat udara basah yang beredar di dataran tinggi.
Banyak yang mengatakan bahwa meskipun metode stimulasi suara berfungsi, itu akan menciptakan polusi suara bagi manusia dan hewan yang tinggal di daerah tersebut.
Loudspeaker (alat pemancar gelombang suara) yang dibuat oleh tim Wang didukung oleh mesin diesel yang mampu memampatkan lebih dari 30 meter kubik udara menjadi sekitar 10 kali tekanan atmosfer di permukaan laut.
Itu kemudian digunakan untuk menembakkan suara ke awan pada frekuensi 50 hertz pada volume hingga 160 desibel, atau dengan tingkat kebisingan yang sama dengan mesin jet yang sedang berjalan dengan kecepatan penuh.
Ketika gelombang suara mencapai awan, sekitar 1.000 meter, di atas permukaan tanah, kekuatannya akan turun hingga 30 desibel sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari SCMP pada Jumat 5 Februari 2021.
Sinyal radar mengungkapkan secara signifikan bahwa gelombang suara yang ditembakkan itu berhasil membuat lebih banyak tetesan air terbentuk di bawah ledakan suara.
Dalam studi tersebut, curah hujan naik 11 hingga 17 persen lebih tinggi di area dalam jangkauan efektif tembakan gelombang suara itu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Kunjungan PM Malaysia, Bahas Isu Kedua Negara hingga Dijamu Rendang