PR CIREBON - Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menyoroti musibah berupa gempa dan banjir.
Musni Umar mengatakan hal itu menghadirkan rasa empati dan sedih di hati masyarakat.
Terutama ketika banjir yang luar biasa terjadi di Kalimantan Selatan, Musni Umar menyebut jika banjir tersebut pertama kalinya terjadi dalam 20 tahun terakhir.
Baca Juga: Wajib Tahu, Stres dan Depresi Dapat Pengaruhi Efek Vaksin Virus Corona
"Pertanyaannya apa yang membuat terjadi banjir yang luar biasa. Ada pernyataan dari LAPAN, mengatakan bahwa penyebab banjir di Kalimantan Selatan karena 193 hektar hutan hilang," kata Musni, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Musni Umar pada Jumat, 22 Januari 2021.
Menurutnya, pernyataan yang dikeluarkan oleh LAPAN tidak sembarangan, karena merupakan salah satu lembaga pemerintah.
"Berbagai organisasi sosial sudah turun di situ, bahkan FPI yang baru dibubarkan kemudian berubah menjadi Front Persaudaraan Islam sudah menurunkan timnya," ucapnya.
"Begitu juga terjadi di Manado, Menteri Sosial sudah berkunjung ke tempat itu dan begitu banyak uang yang sudah dia berikan di sana," katanya.
Dikatakannya bahwa bahkan di Puncak Bogor terjadi banjir dan longsor yang menerjang rumah-rumah masyarakat.
"Kita bersyukur di Jakarta menjelang pagi ini sudah reda hujannya, dan kita sudah khawatir curah hujan yang begitu hebat bisa juga menimbulkan banjir. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir di Jakarta sebagai ibu kota," ujarnya.
Padahal, dijelaskannya, seperti yang diketahui masyarakat hutan dan pepohonan merupakan wadah air masuk ke dalam tanah, untuk kemudian mengalir ke laut.
"Kita teringat pada firman Allah di dalam Alquran surat Ar-Ruum ayat 41," kata Musni.
Musni menuturkan, dari ayat di atas sudah bisa dipastikan bahwa banjir yang dialami di negara Indonesia tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri.