PMI dan IFRC Turut Beri Pelayanan Kesehatan dan Bantuan untuk Korban Gempa Bumi di Sulawesi Barat

- 20 Januari 2021, 19:07 WIB
Palang Merah Indonesia (PMI) didukung oleh International Federations of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) memberi bantuan untuk warga terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat.*
Palang Merah Indonesia (PMI) didukung oleh International Federations of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) memberi bantuan untuk warga terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat.* /PMI/Emil Estiawan

PR Cirebon – Gempa bumi mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat, 15 Januari 2021 lalu.

Musibah gempa bumi ini mengakibatkan banyak korban jiwa dan bangunan di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat runtuh.

Sebanyak 19.000 masyarakat Kabupaten Mamuju dan Majene di Sulawesi Barat yang kehilangan tempat tinggal dan terpaksa harus mengungsi.

Baca Juga: Kota Bogor Catat Angka Kenaikan Kasus Harian Tertinggi, dalam Sehari 120 Orang Positif Covid-19

Selasa, 19 Januari 2021, Palang Merah Indonesia (PMI) didukung oleh International Federations of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) turut memberi bantuan para warga korban gempa bumi.

Keterangan ini berdasarkan siaran pers yang diterima Cirebon.Pikiran-Rakyat.com.

IFRC mengalokasikan Disaster Relief Emergency Funds (DREF) sebesar 460.000 Swiss Francs untuk membantu 20.000 orang terdampak gempa.

Baca Juga: Sebut Ibaratkan Banyak Virus Ditubuh Polri, BEM UI Desak Listyo Sigit Prabowo Mencari Vaksinnya

Jan Gelfand selaku Ketua IFRC mendukung upaya penanggulangan bencana gempa bumi ini.

“Setiap menit sangatlah penting untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di antara reruntuhan gedung yang hancur. Bantuan kepada warga yang terluka di tengah beberapa gempa bumi susulan merupakan suatu hal yang patut diapresiasi tertinggi," kata Jan Gelfand.

Selain infrastruktur, kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya gempa susulan juga menimbulkan dampak psikologis bagi warga.

Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 20 Januari 2021, Penambahan Angka Positif Mencapai 12.000 Kasus

"Dampak yang diberikan dari bencana ini tidak hanya telah memporak-porandakan infrastruktur di wilayah tersebut melainkan dampak psikologis terhadap warga yang harus kehilangan tempat tinggal karena takut akan ancaman gempa susulan,” tambahnya.

Sementara itu, PMI menyiapkan bantuan berupa tarpaulin dan perlengkapan tidur untuk keluarga dan bayi di pengungsian.

PMI juga memberi beberapa bantuan lain. Bantuan tersebut berupa pembuatan tempat tinggal sementara dan 10 truk air  yang dapat digunakan warga untuk memperoleh air bersih.

Baca Juga: Irlandia Kembangkan Vaksin Alami dari Sarang Lebah Madu, Hasil Ujinya Mampu Perangi Covid-19

Terdapat pula bantuan pelayanan kesehatan dan bantuan lainnya untuk warga korban gempa agar dapat terlindung dari virus Covid-19.

Tim medis dan ambulans dikerahkan untuk membantu upaya pelayanan kesehatan.

“Tujuh unit ambulans, P3K beserta tim medis siap untuk memberi pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak gempa bumi. Bantuan ini tentunya dapat menunjang kapasitas rumah sakit dan personel Palang Merah di tengah pandemi Covid-19," ujar Sudirman Said selaku Sekretaris Jenderal PMI.

Baca Juga: Desak Mensos Tri Rismaharini Bongkar Penerima Bansos Fiktif, Benny Harman: Kalau Tidak, Ini Bakal...

PMI juga mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan. Tim ini terdiri dari beberapa instansi pemerintah, tim ini membantu upaya proses pencarian warga yang terjebak di bawah reruntuhan.

“Tim spesialis dan relawan kami berhasil menyelamatkan banyak warga yang terjebak di reruntuhan serta korban yang meninggal dalam kurun waktu tiga hari terakhir,” pungkas Sudirman Said.***

Editor: Asri Sulistyowati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x