Industri Tambang Jadi Penyebab Banjir Kalsel, Gus Umar Sentil Erick Thohir: Pura-Pura Gak Baca Ini

- 20 Januari 2021, 07:00 WIB
Banjir bandang menerjang daerah di Kalimantan Selatan/Twitter @GreenpeaceID//
Banjir bandang menerjang daerah di Kalimantan Selatan/Twitter @GreenpeaceID// /

PR CIREBON – Banjir bandang yang terjadi di Kalimantan Selatan memang sangat memprihatinkan dan mengundang reaksi publik.

Pasalnya, banjir yang terjadi disinyalir akibat dari dampak industri tambang yang ada di Pulau Kalimantan.

Atas hal tersebut, Umar Hasibuan (Gus Umar) menyentil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang merupakan keluarga pemilik industri tambang di Kalimantan.

Baca Juga: 7 Makanan Khas Cirebon yang Wajib Kamu Cobain saat Berkunjung ke Cirebon

“Pak @erickthohir pura-pura gak baca ini. Wajarlah Kalsel banjirnya parah. Ini belum dibuka pegusaha lain,” ujar Gus Umar, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari twitter @UmarChelseaHsb.

Menurut Gus Umar, banjir yang sangat parah yang tengah terjadi di Kalsel saat ini akibat dari dampak industri tambang yang merajalela di pulau tersebut.

Mengutip hasil penelitian dari Greenpeace Indonesia, industri tambang terbesar di Kalsel ialah dari peusahaan PT Arutmin Indonesia, milik Bakrie Group dan PT Adaro milik keluarga Erick Thohir.

Baca Juga: Masih Liburan di Amerika Serikat, Nia Ramadhani: Sedih Mendengar Berita Duka yang Melanda Indonesia

Erick Thohir selaku Menteri BUMN telah melancarkan proses perpanjangan izin tambang melalui revisi UU Minerba yang disahkan Pemerintah.

Industri tambang, Batubara, yang di Negara lain dikurangi tetapi di Indonesia malah diberikan karpet merah untuk memperluas industri yang justru sangat merugikan dan merusak alam.

Batubara, tak hanya menjadi penyebab perubahan iklim Bumi tetapi juga telah menjadi penyebab banjir karena lahan hutan yang semakin terkikis untuk perluasan industri batubara.

Baca Juga: Balas Klaim KLHK Soal Hujan Penyebab Banjir, Mardani Ali Sera: Coba Evaluasi Perusahaan Tambang

Greenpeace Indonesia juga menjelaskan bahwa penghancuran hutan hujan dan pembakaran batubara pada akhirnya menyebabkan Krisis Iklim

Yaitu semakin banyak terjadinya cuaca ekstrem diberbagai daerah di dunia.

Oleh karena itu, Greenpeace Indonesia juga mengimbau kepada Presiden Jokowi agar mencabut UU Minerba dan UU Cipta Kerja yang malah merugikan kelestarian alam.

Baca Juga: Puji Presiden Jokowi, Husin Shihab Sindir SBY: yang Kaya Begini Tuhan Suka

“Jadi Pak @jokowi, jika Anda benar peduli dengan para korban bencana yang terjadi saat ini, jangan hanya mengirimkan perahu karet"

"Cabut UU Cipta Kerja dan UU Minerba, sahkan RUU Masyarakat Adat dan dorong RUU Energi Terbarukan,” cuit Greenpeaceseperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari twitter @GreenpeaceID.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah