PR CIREBON - Sejumlah warga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah merasakan guguran abu vulkanik yang berasal dari erupsi Gunung Merapi pada Selasa, 19 Januari 2021 dini hari.
Nurul Arifah (18) warga Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali mengatakan, hujan abu vulkanik terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dan berlangsung sampai pukul 06.00 WIB atau selama selama tiga jam.
Dia mengatakan, rumahnya hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi sehingga abu vulkanik yang turun di wilayahnya cukup tebal.
Baca Juga: Hujan Berturut-turut Guyur Kabupaten Cirebon, Ratusan Rumah dan 833 Hektar Sawah Terendam Banjir
"Ya agak mengganggu aktivitas karena kalau kena mata kan pedih. Apalagi saat pagi kan aktivitas warga juga banyak," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Warga lain Dicky Ferdiansyah (18) mengatakan, akibat abu vulkanik yang cukup tebal, terpaksa sejumlah warga harus membeli rumput untuk pakan ternak mereka.
"Kan rumputnya kena abu semua, jadi ini harus beli dulu. Kasihan ternaknya kalau tetap dikasih rumput yang terkena abu," kata warga Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali tersebut.
Sementara itu, salah satu relawan Merapi asal Klaten Jack Donald mengatakan hujan abu juga terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Hujan abu vulkanik di wilayah Jack terjadi sebanyak dua kali, yaitu sekitar pukul 03.00 WIB dan 07.00 WIB.
"Yang agak deras saat pukul 03.00 pagi tadi, kalau yang pukul 07.00 tadi tipis saja," katanya.
Baca Juga: Tarif Tol Naik di Tengah Pandemi Covid-19, Junaidi Auly: Jangan Dilihat dari Sudut Pandang Investasi
Ia mengatakan sejauh ini warga tidak terganggu dengan adanya hujan abu vulkanik. Menurut dia, situasi masih aman dan terkendali.
"Warga sudah terbiasa, ya boleh terbiasa tetapi tidak boleh terlena," katanya.***