Network
PR CIREBON - Seorang pakar intelijen dan terorisme, Ridlwan Habib meminta agar pemerintah waspada terhadap kelompok teroris yang anti terhadap calon Kapolri yang terpilih nantinya.
Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib mengatakan agar pemerintah tetap waspada terhadap kelompok teroris yang memang anti kepada calon Kapolri.
Terlebih Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan salah satu calon Kapolri yang paham dengan berbagai macam organisasi masyarakat (ormas).
Baca Juga: Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin, dr. Tirta Murka dan Tantang Komisi IX DPR Debat Tentang Vaksinasi
Oleh karena itu, pemerintah harus mewaspadai kelompok teroris yang anti calon Kapolri.
Nama calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo diajukan oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Jenderal Pol Idham Azis.
"Bagi kelompok seperti JAD atau MIT, (yang berpandangan) polisi halal diserang, apalagi polisi yang dipimpin seorang Katolik, tambah membuat mereka marah," kata Ridlwan Habib yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.
Baca Juga: Berikut Enam Perwakilan Lain yang Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Pertama, Salah Satunya dari PBNU
Jika memang benar Presiden Jokowi memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri, Ridlwan Habib berfikir bahwa keputusan tersebut sangat tepat.
Oleh karena itu, dilihat dari faktor loyalitas dan profesionalisme yang ada pada Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan langkah yang tepat memilihnya menjadi calon Kapolri.
"Presiden perlu figur Kapolri yang terbiasa berkoordinasi dan sudah faham karakternya," terang Ridlwan Habib.
Baca Juga: Ribka Tjiptaning Ngaku Ogah Divaksin Tepat Sehari Sebelum Vaksinasi Covid-19, dr. Tirta Geram
Dilihat dari rekam jejak, Komjen Listyo Sigit Prabowo pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Jokowi, Kapolres Solo, dan Kapolda Banten.
"Hubungan Listyo Sigit Prabowo dengan tokoh tokoh umat Islam berjalan harmonis," ucap Ridlwan.
Di lain tempat, Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery mengatakan bahwa calon Kapolri yang nantinya menjabat harus melalui uji kepatutan dan kelayakan.
Baca Juga: Listyo Sigit Jadi Kapolri Baru, Mardani Ali Sera: Tingkatkan Implementasi Polisi yang Promoter
Oleh karena itu Herman mengatakan bahwa pihaknya kini telah menggelar rapat internal pimpinan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta pada Selasa, 12 Januari 2021.
Rapat tersebut digelar untuk mempersiapkan uji kepatutan dan kelayakan calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
"Yang harus kami lakukan persiapan sesuai tugas pokok dan fungsi kami adalah mempersiapkan konsep-konsep dan jadwal uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test)," tutur Hery kepada wartawan yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.
Baca Juga: Pasca Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Netizen Kini Soroti Ramalan Mbak You Terkait Gunung Meletus
"Tentu hal itu dibicarakan dalam rapat internal Komisi III dan rapim Komisi III yang sekarang sudah selesai kami lakukan," ucapnya.
Herman yang juga sebagai politisi PDI Perjuangan itu mengatakan dengan tegas bahwa uji kepatutan dan kelayakan Kapolri itu sangat perlu, terlebih Kedepannya untuk mengemban tugas menjaga NKRI ini.***
