BPOM Nyatakan Izin Darurat Vaksin Sinovac, Vaksinasi 13 Januri 2021 Kemungkinan Besar Tetap Berjalan

- 12 Januari 2021, 15:05 WIB
BPOM Nyatakan Izin Darurat Vaksin Sinovac, Vaksinasi 13 Januri 2021 Kemungkinan Besar Tetap Berjalan, Foto Ilustrasi Vaksin Sinovac.*
BPOM Nyatakan Izin Darurat Vaksin Sinovac, Vaksinasi 13 Januri 2021 Kemungkinan Besar Tetap Berjalan, Foto Ilustrasi Vaksin Sinovac.* /pikiran rakyat


PR CIREBON - Sehari menjelang pelaksanaan vaksinasi oleh pemerintah pada 13 Januri 2021 besok, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan izin darurat.

Langkah ini dilakukan untuk dilakukannya penggunaan (emergency use authorization/EUA) vaksin Sinovac yang akan diterbitkan sebelum 13 Januari 2021.

Hal tersebut artinya, soal rencana vaksinasi perdana yang telah ditetapkan pemerintah pada tanggal tersebut kemungkinan besar bisa tetap berjalan.

Baca Juga: Belum Makan Sejak Dipenjara, Jacob Chansley Pendemo di Gedung Capitol Ternyata Jalani Diet Organik

“Bisa diperkirakan tanggal 13 Januari bisa melakukan vaksinasi. Artinya kami akan bisa mengeluarkan EUA sebelum tanggal tersebut"

"Cukup ada keyakinan untuk hal tersebut,” kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers virtual, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency Selasa 12 Januari 2021

Penny menamabahkan, dengan penetapan tanggal tersebut oleh pemerintah bukan berarti memberi tekanan kepada BPOM untuk segera menerbitkan EUA.

Baca Juga: CEO FireEye Dapat Surat Misterius, FBI Duga Dikirim dari Rusia

Menurut Penny, BPOM sendiri telah diajak berkomunikasi oleh pemerintah terkait penetapan jadwal tersebut berdasarkan data yang telah didapatkan secara bertahap.

“Keyakinan kami dikatikan dengan aspek keamanan, mutu tentunya sudah ya, keamanan sudah baik, juga efikasi yang bertahap dapat kami dapatkan datanya,” ujar Penny.

BPOM sejauh ini telah mendapatkan data efikasi vaksin Sinovac dari uji klinis tahap ketiga di Turki yang menyatakan efikasinya mencapai 91,25 persen.

Baca Juga: Diduga Ikut Demo di Capitol AS, Pria ini Marah Karena Masuk Blacklist Penerbangan

Berdasarkan data yang didapat dari 1.322 relawan dari total 7.371 relawan.

Sedangkan Brazil telah mengumumkan bahwa efikasi dari vaksin Sinovac mencapai 78 persen. Standar WHO untuk penerbitan EUA untuk vaksin di masa darurat ialah di atas 50 persen.

BPOM saat ini masih menunggu data analisis interim dari uji klinis vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: BLT untuk Ibu Hamil dan Balita Mulai Dicairkan, Berikut Syarat dan Rinciannya

Seluruh data yang telah masuk tersebut selanjutnya akan dianalisa dan dibahas bersama Komisi Nasional Penilaian Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), akademisi, dan epidemiolog.

“Sudah ada keyakinan yang semakin besar sampai dengan hari ini, sehingga tanggal tersebut masih bisa dipastikan akan keluar sebelum tanggal 13 Januari,” ujar Penny.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin pada Rabu, 13 Januari 2021.

Baca Juga: PBB Tetapkan Yaman sebagai Negara dengan Krisis Kemanusiaan Terburuk di Dunia

Indonesia memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi untuk divaksinasi pada Januari-April 2021.

Secara keseluruhan, pemerintah telah menargetkan 181,5 juta orang untuk divaksinasi dalam kurun 15 bulan untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

Sejauh ini, 3 juta dosis vaksin Sinovac telah tiba di Indonesia. Namun proses vaksinasi masih menunggu terbitnya EUA dari BPOM. Sebagian dari vaksin tersebut telah didistribusikan ke 34 provinsi.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x