Kapitalisme dan demokrasi yang berada dalam rumah yang sama yakni liberalisme, seperti yang terjadi di AS, menurut Hendropriyono hanya akan menimbulkan kekacauan seperti yang terjadi di Capitol kemarin.
“Fakta tsb merupakan cermin, bhw kapitalisme justru yg merusak demokrasi itu sendiri. Kapitalisme dan demokrasi, berada dlm rumah yg sama, yaitu liberalisme,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa kapitalisme di negara Pancasila seperti Indonesia ini, harus inkonstitusional. Artinya, kapitalisme tidak boleh ada di dalam rumah ideologi Pancasila.
Menurutnya, UUD 1945 harus menjadi rambu-rambu yang tangguh untuk mencegah hal-hal yang akan menimbulkan kekerasan dan mencegah berkembangnya oligarki di Negara demokrasi.
Baca Juga: Habiskan Dana Rp 12,6 Triliun, Tiongkok Bangun Arena e-Sport Terbesar dan Termegah di Dunia
Terakhir, AM Hendropriyono berharap pada tahun 2021 ini, Indonesia dapat kembali pada jatidiri bangsa yakni Pancasila yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
“Semoga di tahun 2021 ini kita bs cepat banting stir, kembali ke jati diri sbg bangsa Pancasila dlm praktik kehidupan bgs yg Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya. ***