Hari Pertama Kerja, Mensos Risma Langsung Blusukan Temui Pemulung dan Gelandangan, Ngapain?

- 29 Desember 2020, 14:08 WIB
Hari Pertama Dinas, Mensos Tri Rismaharini Blusukan ke Kolong Jembatan
Hari Pertama Dinas, Mensos Tri Rismaharini Blusukan ke Kolong Jembatan /dok. Kemensos

PR CIREBON - Pada hari pertama menjabat Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharani tidak merubah gaya kepemimpinannya seperti saat dirinya menjadi Wali Kota Surabaya dulu.

Risma bersama rombongan kecilnya menyambangi kawasan aliran sungai Ciliwung yang berada di belakang Kantor Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menemui para pemulung dan gelandangan.

Rencananya ini dimaksudkan untuk berdialog dan menerima keluh kesah dari para pemulung dan gelandangan tersebut.

Baca Juga: Syahrini dan Reino Barack Hampir 2 Tahun Nikah Tapi Belum Dikaruniai Anak, Aisyahrani: Pacaran Dulu

Dari atas jembatan, tepatnya di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II Risma beserta rombongan menemukan sepasang pemulung yang hendak melakukan rutinitasnya di pagi hari.

Dalam dialognya, Risma mengetahui bahwa dari hasil memulung itu mereka mendapatkan upah sebesar Rp800 ribu per bulannya.

Dari situ Risma mengajak pasangan itu untuk mengubah kualitas hidupnya agar menjadi lebih baik.

Baca Juga: Money Heist Siap Digarap Versi Korea, Dibintangi Yoo Ji Tae dan Park Hae Joon

“Bapak ibu saya carikan ‘rumah’ ya dan ngga perlu ada biaya ngontrak. Tetep cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk bapak. Sambil saya ajari usaha. Masa mau terus kaya gini?,” ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Kementerian Sosial, 28 Desember 2020.

Setelah melakukan bincang-bincang selama 30 menit, Risma dan rombongannya melanjutkan blusukannya ke bagian bawah jembatan dan dirinya rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.

Setelah sesampainya di bawah kolong jembatan, Risma melihat sejumlah keluarga yang tinggal di bawah kolong jembatan tersebut.

Baca Juga: Ribuan Pengungsi Rohingya di Bangladesh Direlokasi ke Pulau Terpencil

Terdapat lokasi hunian gelandangan dengan barang-barang seperti kasur, almari dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari yang sudah lusuh.

Risma dan roombongannya menyusuri pinggiran kali sembari menyapa penghuni yang menempati kawasan kolong jembatan tersebut.

“Bapak ibu, saya hanya ingin penjengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo pak, mau ya pak,” ajaknya.

Baca Juga: Korea Selatan Temukan Kasus Virus Corona Jenis Baru dari Anggota Keluarga yang Tiba dari Inggris

Seusainya blusukan di bawah kolong jembatan, Risma beserta rombongan bergerak menuju Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” di Bekasi.

Balai “Pangudi Luhur” merupakan upaya yang dibentuk oleh Kemensos dalam menyelesaikan permasalahan gelandangan dan pengemis.

Selain itu, Balai “Pangudi Luhur” juga menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara (temporary shelter).

Baca Juga: HUT KPK Ke-17, ICW Soroti Kinerja Pimpinan Firli Bahuri: Merosot Tajam

Di shelter tersebut para gelandangan dan pengemis tersebut mendapat layanan vokasi dalam jangka tertentu dan selanjutnya pemberdayaan dilakukan dengan bermitra dengan pemerintah daerah.

Risma menuturkan bahwa gaya blusukannya ini tidak akan berubah dan akan dilakukan sebelum melaksanakan tugas utamanya sebagai Mensos.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Kemensos RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x