Tri Rismaharani Jadi Mensos, PDI-P Surabaya Bangga, Demokrat Sebut Kebiasaan Pemarah Harus Dikurangi

- 23 Desember 2020, 10:39 WIB
Tri Rismaharani Jadi Mensos, PDI-P Surabaya Bangga, Demokrat Sebut Kebiasaan Pemarah Harus Dikurangi.*
Tri Rismaharani Jadi Mensos, PDI-P Surabaya Bangga, Demokrat Sebut Kebiasaan Pemarah Harus Dikurangi.* /Tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden/.*/Tangkap layar YouTube/Sekretariat Presiden

PR CIREBON – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ditujuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat sebagai Menteri Sosial.

Ia menggantikan posisi Juliari P. Batubara yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi bansos Covid-19 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi).

Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya Adi Sutarwijono menilai Tri Rismaharini yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) merupakan kebanggaan tersendiri bagi warga Surabaya.

Baca Juga: Bahaya Mendengkur, Ganggu Tidur hingga Pengaruhi Kepuasan Seksual

"Tentu ini menjadi kebanggaan bagi warga Surabaya karena Bu Risma telah dianggap ibu atau emak bagi Arek-Arek Surabaya," kata Adi di Surabaya pada Rabu, 23 Desember 2020.

Ia menilai, selama 10 tahun menjadi Wali Kota Surabaya, Risma tercatat kaya akan rekam jejak dengan berbagai inovasi kebijakan yang dinikmati warga Surabaya, seperti program pemberian paket makanan setiap hari bagi warga usia lanjut, warga disabilitas dan anak-anak yatim piatu.

Risma juga berhasil melakukan pendataan warga kurang mampu melalui basis data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Baca Juga: Desember Ini Cair, NIK KTP Penerima Bantuan BST Rp300 Ribu Per-KK Bisa Cek di dtks.kemensos.go.id

Dengan basis data itu, warga dapat menikmati berbagai intervensi kebijakan di bidang kesehatan, pendidikan, dan program sosial lain.

Tidak hanya itu, lanjut Adi, Risma punya rekam jejak yang panjang dalam membawa nama Surabaya harum di berbagai forum nasional dan di tingkat dunia.

Keberhasilan memperkuat pembangunan Surabaya, yang maju dan humanis, telah sering diprensentasikan Risma di forum-forum internasional di hadapan pemimpin dunia.

Baca Juga: Simak 4 Hal saat Cari Jodoh secara Online, Salah Satunya Buat Profil yang Menarik

"Ibu Risma terbukti tangguh memimpin Surabaya menghadapi pandemi Covid-19, sehingga situasi Surabaya semakin membaik," ujarnya, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.

Adi juga mengatakan Risma juga tipe pemimpin yang sering blusukan, ketemu langsung dengan warga, dan melihat situasi di masyarakat dari fakta-fakta yang ditemui di lapangan.

Perjumpaan ini, ia anggap, yang sering melahirkan kebijakan Risma yang berempati terhadap persoalan rakyat.

Baca Juga: Kotoran Telinga Bisa Ungkap Tingkat Stres Seseorang, Begini Penjelasannya

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari memberikan saran pada Risma agar suskses memimpin Kementerian Sosial.

Menurutnya, kebiasaan pemarah Risma harus mulai dikurangi.

Saran itu dia sampaikan agar dinamika yang ada di Kemensos lebih hidup dan tidak berada dalam kecemasan atau ketakutan.

"Sulit kiranya mengharapkan bawahan berkinerja baik kalau dalam suasana ketakutan," kata Lucy dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Demi Bantah Spekulasi Corona Muncul Akibat Kebocoran Lab Wuhan, Pakar Tiongkok Sebut Siap Terbuka

Lucy menilai kebiasaan pemarah itu bisa menyulitkan Risma untuk memahami lingkup fungsi dan tugasnya di Kementerian Sosial.

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa Risma terbilang sukses dalam memimpin Kota Surabaya.

"Masalah sosial bukanlah kompetensinya. Terlepas kelebihan dan kekurangan Risma," kata Lucy.

Baca Juga: ARJ dan Ketua Fraksi PAN Apresiasi Perombakan Kabinet: Menjawab Kegelisahan Rakyat

Lucy menyarankan agar Risma rendah hati dengan cara mau belajar kembali memahami lingkup tugas dan fungsi di Kementerian Sosial kepada pihak internal Kementerian maupun eksternal.

Dengan memahami lingkup fungsi dan tugas Kementerian Sosial, politikus Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan Jatim I (Surabaya dan Sidoarjo) itu berharap Risma mampu memetakan persoalan sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah