Tidak Setuju Tes Swab PCR Syarat Masuk Bali, dr. Tirta Sebut Bukan Solusi yang Baik, Merugikan

- 20 Desember 2020, 10:26 WIB
Tidak Setuju Tes Swab PCR Syarat Masuk Bali, dr. Tirta Sebut Bukan Solusi yang Baik, Merugikan.*
Tidak Setuju Tes Swab PCR Syarat Masuk Bali, dr. Tirta Sebut Bukan Solusi yang Baik, Merugikan.* /

PR CIREBON - Beredar Kabar bahwa syarat untuk masuk ke Bali per 18 Desember 2020 harus menyertakan surat keterangan tes swab PCR.

Hal ini mendapat pertentangan dari berbagai pihak lantaran diketahui tes swab PCR terbilang cukup mahal untuk kalangan wisatawan lokal yang ingin pergi ke Bali.

Menanggapi hal tersebut, dr. Tirta Mandira Hudhi mengatakan dirinya tidak setuju dengan persyaratan tes swab PCR untuk masuk ke Bali.

Baca Juga: Viral Video FPI Tangkap Intel BIN, Ferdinand Hutahaean: Ini Lelucon, Jangan Bohongi Kita Ahh!

"Saya tau narasi menyebut 'PCR test sebagai abal-abal itu karena ini' tapi saya tidak setuju PCR swab untuk syarat ke Bali, cukup swab rapid antigen saja," tegasnya secara tertulis di akun Instagram @dr.tirta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com, 19 Desember 2020.

Menurut Influencer yang akrab dipanggil dr. Tirta tersebut menilai kebijakan tes swab PCR itu merupakan gold standar Covid-19 yang digunakan untuk ke luar negeri.

"Kalian ke negara mana aja juga pake itu (swab PCR) bro, kalau gold standar covid. Masa kalian mau pindah dari bumi?," tuturnya.

Baca Juga: Jadi Stafsus Disabilitas, Angkie Ungkap Dirinya Terkadang Sering Miskomunikasi dengan Jokowi

Dan dr. Tirta menegaskan bahwa tes swab PCR dijadikan syarat masuk Bali merupakan bukan solusi yang baik, karena cukup merugikan.

"Apakah saya setuju swab PCR buat Bali? Saya menjawab tidak. Alesannya mahal dan lama. Urus dulu aja 3T di semua negara dan murahkan PCR swab," tegasnya.

"Kesannya hanya orang kaya doang yang bisa masuk Bali kalau gini kebijakannya," lanjut dr. Tirta.

Baca Juga: Buku Putih Penanganan Covid-19 dari PKS, Ahmad Syaikhu: Modal Kebijakan Konkrit di Masa Mendatang

dr. Tirta menilai bahwa kebijakan tes swan PCR ini hanya dilakukan oleh Gubernur Bali saja, sedangkan kota lain hanya menerapkan rapid test antigen.

"Karena kota lain hanya pake swab rapid antigen. Bali doang pake PCR swab," ungkapnya.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut menyarankan kebijakan ini seharusnya di terapkan pada bulan Maret hingga Juni.

Baca Juga: Soal Fadli Zon Desak Kapolda dan Pangdam Dicopot, Ferdinand Hutahaean: Justru Mereka Harus Didukung

"Penggunaan swab PCR untuk ke Bali efektif dilakukan di maret-juni. Kalau sekarang? Yo ra efektif," kata dr. Tirta.

dr. Tirta menerangkan bahwa tujuannya dibuat kebijakan tes swab PCR untuk syarat masuk Bali ini sebagai upaya meningkatkan kepercayaan wisatawan mancanegara, karena Bali dianggap zona hijau.

"Saya tau tujuan Pak Koster buat ini  'membuat bali sebagai destinasi green zone agar meningkatkan trust issue wisatawan mancanegara ke Bali'," jelasnya.

Baca Juga: Tak Hanya TNI dan Polri, Menhan Prabowo Tegas Katakan Bela Negara Kewajiban Semua Anak Bangsa

Namun hal tersebut, kata dr. Tirta, dapat membunuh wisatawan lokal, hotel lokal dan seniman lokal.

"Cuma ini membunuh wisatawan lokal, hotel lokal dan seniman lokal. Kenapa? Harga PCR swab itu 900 ribu-1,5 juta bro. Tiket pesawat? Hotel? Wadoh," ujarnya.

Akhirnya, dr. Tirta menyarankan kepada Gubernur Bali untuk melakukan revisi ulang terkait kebijakan tersebut.

"Jadi saran saya, monggo @kostergubernurbali merevisi. Samakan dengan kota lain ,cukup swab rapid antigen ga sampe 300.000," ucapnya.

Baca Juga: Mengejutkan, Polri Ungkap Pengaderan Teroris Muda JI Terstruktur hingga 91 Kader Siap Tempur

Unggahan dr. Tirta yang saat ini sudah mendapat 18.400 suka penuh dengan komplainan dari netizen.

Sebelumnya, dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, aturan tersebut berlaku mulai 18 Desember 2020. ***

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x