Buku Putih Penanganan Covid-19 dari PKS, Ahmad Syaikhu: Modal Kebijakan Konkrit di Masa Mendatang

- 20 Desember 2020, 09:10 WIB
Buku Putih Penanganan Covid-19 dari PKS, Ahmad Syaikhu: Modal Kebijakan Konkrit di Masa Mendatang.*
Buku Putih Penanganan Covid-19 dari PKS, Ahmad Syaikhu: Modal Kebijakan Konkrit di Masa Mendatang.* /PKS.id

PR CIREBON - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan apresiasi atas hadirnya Buku Putih Penanganan Pandemi Covid-19 oleh Fraksi PKS DPR RI.

Syaikhu mengatakan bahwa Buku Putih ini akan menjadi catatan dan masukan sebagai bahan kajian dan diskusi pemangku kebijakan agar lebih tepat dalam penanganan Covid-19.

"Mudah-mudahan dengan diskusi dan peluncuran buku ini bisa memberikan masukan kepada pemerintah. Dengan masukan ini bisa diambil sebagai langkah kebijakan konkrit pada masa mendatang," ujar Syaikhu dalam paparannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 17 Desember 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Baca Juga: Soal Fadli Zon Desak Kapolda dan Pangdam Dicopot, Ferdinand Hutahaean: Justru Mereka Harus Didukung

Presiden PKS meyebut Covid-19 adalah peristiwa bersejarah dan menjadi satu fenomena global. Di Indonesia, angka grafik konfirmasi positif Covid-19 hingga hari ini belum turun dan bahkan memunculkan sejumlah rekor baru.

"Misalnya pada Rabu 16 Desember 2020, jumlah kasus positif lebih dari 600 ribu di Indonesia dengan angka kematian sekitar 18 ribu. Kalau di Asia Tenggara tingkat fatality rate kita tertinggi sekitar 3,3 persen. Ini harus jadi warning dan perhatian khususnya pemangku kepentingan atau pemerintah," papar Syaikhu.

Selain itu, Syaikhu mengakui semua pihak tidak menyangka akan hadirnya pandemi ini. Namun, pada awal-awal masyarakat justru disuguhkan dengan candaan para elite yang menyebut Covid-19 tidak mungkin masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Tak Hanya TNI dan Polri, Menhan Prabowo Tegas Katakan Bela Negara Kewajiban Semua Anak Bangsa

"Sehingga masyarakat mendapat kesan bahwa situasinya aman. Nyatanya begitu ada kasus dimulai dari Depok, pemerintah seperti agak gagap mengeluarkan kebijakan dalam mengatasi pandemi ini," paparnya.

Dirinya menekankan pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi. Tetapi juga politik hingga ketahanan nasional.

Syaikhu menyindir dalam diskusi badan kajian MPR RI, ada penurunan indeks ketahanan nasional akibat Covid-19 dari 2,6 poin menjadi 2,2 poin.

Baca Juga: Mengejutkan, Polri Ungkap Pengaderan Teroris Muda JI Terstruktur hingga 91 Kader Siap Tempur

"Artinya daya tahan bangsa kita semakin menurun. Jika hal ini terus terjadi tentu akan memunculkan faktor yang sangat merugikan bangsa kita," sebut dia.

Diketahui Kasus Covid-19 di Indonesia kian bertambah, berdasarkan data per 19 Desember 2020.

Data pemerintah memperlihatkan bahwa ada 7.751 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Negara Terus Berupaya Tangani Pandemi Covid-19, Muhadjir Effendy: Tugas Bersama Disiplin Gerakan 3 M

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 657.948 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
 
Selain itu, pada periode 18-19 Desember 2020, ada 145 pasien Covid-19 yang tutup usia. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 19.569 orang.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: PKS.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x