Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia 2020, KPK Ajak Semua Elemen Kuatkan Tekad Berantas Korupsi

- 17 Desember 2020, 08:57 WIB
Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2020, KPK Ajak Semua Elemen Kuatkan Tekad Berantas Korupsi / DOK Setkab.*
Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2020, KPK Ajak Semua Elemen Kuatkan Tekad Berantas Korupsi / DOK Setkab.* /

PR CIREBON - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengharapkan Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2020, 16 Desember 2020 menjadi momentum membangun kesadaran dan tekad dari seluruh elemen bangsa agar korupsi tidak lagi dianggap sebagai budaya, melainkan sebagai bahaya laten yang dapat mengganggu terwujudnya tujuan negara.

“Korupsi kita jadikan sebagai bahaya laten yang dapat mengganggu terwujudnya tujuan negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut aktif memelihara perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” ujar Firli saat Peringatan Hakordia, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Peringatan Hakordia Tahun 2020 mengambil tema “Membangun kesadaran seluruh elemen bangsa dalam budaya anti korupsi”.

Baca Juga: Densus 88 Bawa 23 Teroris ke Jakarta, Benny Mamoto Tegaskan Bukan yang 37 Berlatar Belakang FPI

Ketua KPK menilai tema ini sangat relevan dengan semangat pemberantasan korupsi yang dapat dioptimalkan melalui peran seluruh elemen masyarakat untuk menyadarkan semua pihak akan bahaya korupsi.

“Diharapkan budaya anti korupsi akan tumbuh kembang di seluruh elemen masyarakat dan segenap anak bangsa,” ujarnya.

Firli pun mengajak semua pihak secara bersama-sama menguatkan tekad dan komitmen untuk terus melakukan pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Soal Kasus 6 Anggota FPI Tewas, Komnas HAM Temukan Barang Bukti dari Pihak Jasa Marga

“KPK ingin memperkuat komitmen dan kerja sama antara pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, memperluas keterlibatan masyarakat secara aktif dalam sosialisasi nilai-nilai anti korupsi,” tegasnya.

Dalam strategi pemberantasan korupsi dengan tiga pendekatan, terang Firli, KPK menerapkan tiga pendekatan.

Pertama, pendekatan pendidikan masyarakat. “Pendekatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman akan bahaya korupsi sehingga diharapkan masyarakat tidak ingin melakukan korupsi atau terlibat dalam perkara-perkara korupsi,” terangnya.

Baca Juga: Sampaikan Alasan Pelaporan Haikal Hassan, Muannas Alaidid: Kemuliaan Nabi Jangan Disalahgunakan

Kedua, pendekatan pencegahan. “Pendekatan ini dilakukan untuk perbaikan sistem sehingga diharapkan tidak ada peluang dan kesempatan untuk orang melakukan korupsi,” imbuhnya.

Ketiga, pendekatan penindakan. “Pendekatan ini dilakukan dengan penegakan hukum yang tegas namun tetap akuntabel, profesional, dan menjunjung tinggi asas kemanusiaan dengan melalui pemidanaan dan perampasan para pelaku korupsi, pengembalian kerugian negara, sehingga diharapkan timbul rasa takut dan kesadaran akan hukum serta tidak akan melakukan korupsi,” pungkasnya.

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Baca Juga: Terus Berlanjut, Tim Penyelidikan Komnas HAM Telah Mengambil Barang Bukti dari Jasa Marga

Selain itu turut hadir secara virtual Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua MA, Ketua KPK dan Pimpinan Komisioner KPK, Ketua dan Anggota Dewan Pengawas KPK, para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, serta para Pegiat dan Pejuang Anti Korupsi.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x