Popularitas Jamu Meningkat saat Pandemi, Bamsoet: Herbal Indonesia Tidak Kalah dari Tiongkok

- 12 Desember 2020, 08:35 WIB
Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet
Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet /Youtube/Bamsoet Channel/

PR CIREBON - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai kualitas herbal Indonesia tidak kalah dibanding herbal dari Tiongkok maupun Ginseng Korea. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat tidak kurang dari 30.000 spesies tumbuhan maupun sumber daya laut Indonesia bisa dimanfaatkan untuk kesehatan.

Karenanya, pemerintah dan masyarakat perlu mendorong berbagai perusahaan dalam negeri untuk meningkatkan kemampuan dalam mengolah berbagai bahan tersebut menjadi suplemen kesehatan.

Hal itu dikatakan Bamsoet saat berbincang dengan Riyanto, Presiden Direktur PT Harvest Gorontalo Indonesia (HGI) sebagai produsen jamu herbal Soman, dalam Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik), dalam konten youtube Bamsoet Channel, di Jakarta, Jumat 11 Desember 2020.

"Prinsipnya, dari alam Indonesia, dikelola perusahaan Indonesia, agar bisa bermanfaat bagi bangsa Indonesia dan menembus pasar dunia," ujar Bamosoet, yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari MPR RI.

Baca Juga: Amien Rais Curiga Ada Campur Tangan Kekuasaan Soal Penembakan Enam Laskar FPI

Ketua DPR RI ke-20 ini mengapresiasi kehadiran jamu herbal Soman yang terdiri dari ekstraksi 18 macam buah, 14 aneka sayur, dan 7 macam rempah yang dapat membantu memenuhi nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga bisa bermanfaat untuk mencegah dan mengobati penderita Covid-19.

"Berpengalaman lebih dari 12 tahun mengembangkan jamu dari alam Indonesia, PT HGI telah mengekspor jamu herbal ke berbagai negara. Antara lain Tiongkok, Canada, berbagai negara di kawasan Amerika Latin hingga Afrika. Daripada kita mengimpor jamu dari Tiongkok, lebih baik menggunakan produk dalam negeri saja. Selain sudah terbukti khasiatnya, juga bisa mendatangkan nilai ekonomi bagi para petani tanaman herbal lokal," tandas Bamsoet.

Baca Juga: Raditya Dika Nonton Drama Start Up, Dapat 5 Pelajaran Bisnis Penting Ini

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini meyakini, seiring pandemi Covid-19, popularitas jamu akan kembali meningkat. Karena masyarakat akan semakin tergerak menjaga daya tahan tubuh, salah satunya melalui herbal.

"Di tahun 2019, industri jamu dan obat tradisional mampu tumbuh di atas 6 persen. Di tahun 2020 dan selanjutnya, pertumbuhannya bisa jadi naik tajam. Pelaku industri jamu juga semakin menjamur, tercatat sudah ada lebih dari 1.200 pelaku industri jamu, sekitar 129 diantaranya masuk kategori industri obat tradisional," pungkas Bamsoet.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: MPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x