Network
PR CIREBON - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Jazilul Fawaid mengingatkan, fanatisme yang berlebihan dapat merusak kebhinekaan karena akan menciptakan sikap yang dirasa paling benar dan sesuka hati.
Sikap merasa bahwa kelompoknya benar, sedangkan kelompok lain salah, menurutnya jelas bertentangan dengan sistem demokrasi di Indonesia.
"Fanatisme yang berujung pada tindakan radikal menjadi fenomena global yang mesti terus-menerus diwaspadai," kata Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul, dalam pernyataannya, di Jakarta, Jumat malam, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Baca Juga: Ditulis dalam Bahasa Inggris, Hashim: Prabowo Sangat Marah dan Kecewa Edhy Prabowo Terjerat Korupsi
"Jelas tindakan tersebut berbahaya bagi Indonesia yang majemuk agama, bahasa, dan suku bangsanya," katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Ketua Panitia Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan radikalisme merupakan ancaman yang memaksakan kebenaran mutlak dalam satu tafsir yang membenarkan diri sendiri dan orang lain salah.
"Ini harus dilawan dengan keyakinan, yaitu ideologi Pancasila," ujarnya.***
