Usai Acara Maulid Nabi, Kini Pemkot Jaksel Ungkap Terjadinya Klaster Tebet

- 24 November 2020, 06:43 WIB
Ilustri COVID-19, terinfeksi positif
Ilustri COVID-19, terinfeksi positif /Pixabay



PR CIREBON - Dari sebuah acara yang telah digelar oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di wilayah Petamburan serta Tebet yang diduga telah menciptakan sebuah klaster baru Covid-19.

Kini semua dugaan tersebut telah terbukti bahwa hasil dari sejumlah aktivitas tersebut telah membuat 80 Kasus positif terpapar virus Covid-19

Tidak hanya itu, hal tersebut pun hanya segelintir orang yang telah diketahui positif Covid-19 dari ribuan tamu yang datang saat acara yang di gelar di Tebet dan petamburan.

Baca Juga: Breaking News: Beda Dua Menit Saja, Gempa Mengguncang Gunung Kidul dan Jembaran Bali

Dan usai acara yang digelar oleh Habib Rizieq Syihab kini Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengungkapkan munculnya  klaster Covid-19 di Tebet  setelah  kerumunan akibat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan itu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji, di Tebet, Senen, yang mengatakan bahwa Puskesmas di Kecamatan Tebet telah melakukan penelusuran kasus aktif atau active case finding (ACF) mendapati 97 orang warga di lingkungan RW 01 tempat kegiatan maulid berlangsung,

Mereka  kemudian ditawari  untuk mengikuti tes usap (swab test), ternyata didapat lima orang positif.

Baca Juga: Jejak Negara Arab dalam Normalisasi Hubungan dengan Israel, Arab Saudi Selanjutnya?

"Setelah Maulid itu, Sabtu 14 November 2020 dilakukan swab di Tebet, dari 97 orang, ada lima yang positif," ujar Isnawa yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19, Jakarta Selatan. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA news

Menurut Isnawa, tidak diketahui pasti berapa jumlah warga yang hadir dalam kerumunan Maulid tersebut, tetapi warga yang datang bukan hanya warga Tebet, tetapi juga dari berbagai daerah lain.

Tekait data 50 warga Tebet yang dinyatakan positif Covid-19, Isnawa menyebutkan data tersebut  berasal dari data keseluruhan warga terkonfirmasi positif se- Kecamatan Tebet yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tanggal 19 November 2020.

Baca Juga: Muncul Wacana Pembubaran FPI di Publik, Haedar Nashir Serahkan Kepada Negara

"Terkait yang 50 itu biar dari Satgas Tebet yang menjelaskan, di sini ada Kapuskes Tebet," kata Isnawa.

Seperti  dijelaskan Isnawa, Kepala Puskesmas Kecamatan Tebet Myrna K menegaskan  50 orang warga tersebut adalah kasus positif se Kecamatan Tebet bukan dari kegiatan kerumuman maulid.

Kemudian Isnawa menjelaskan, dari 50 data kasus positif tersebut, Puskesmas Tebet melakukan pelacakan (tracing), mencari tau alamat orangnya, dan melihat penyebab terpaparnya.

Baca Juga: Siap-siap, Menolak Tes Usap Covid-19, Warga Jakarta Bisa Terancam Denda hingga Rp 7 Juta

"Dari 50 orang tersebut, 33 orang belum bisa kita telusuri karena alamatnya tidak jelas, kemudian no ponselnya tidak lengkap. Sedangkan 17 orang lainnya sudah kita dapat telusur," kata Myrna.

Menurut Myrna, dari hasil penelusuran pihaknya, 17 orang dari 50 orang yang dinyatakan positif berdasarkan data Dinas Kesehatan, sebagian besar terpapar karena liburan, ada yang pekerja kantoran, dan ada juga berasal dari klaster keluarga.

"Jadi, dari hasil penelusuran, sebagian besar terpapar karena liburan, ada yang dari perkantoran, bekerja di Tebet, tidak tinggal di Tebet, tracing dari keluar dan pergi pada saat liburan," ujar Myrna.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x