Elektabilitas PAN Hanya 1,1 Persen, Waketum PAN: Tidak Aneh, Hasilnya Berbeda 500 Persen

26 Oktober 2020, 21:02 WIB
Hasil survei elektabilitas dari Indobarometer terhadap sejumlah parpol.l /Antara

PR CIREBON – Lembaga Indikator Politik kembali merilis hasil survei terkait elektabilitas partai-partai di Indonesia.

Diketahui, salah satu partai politik yang mengalami angka penurunan yang cukup pesat yaitu Partai Amanat Nasional (PAN). Berdasarkan hasil survei Indikator Politik tersebut, disebutkan bahwa elektabilitas partai itu menurun dari yang semula 2 persen menjadi 1,1 persen.

Menanggapi hal itu, dalam keterangannya di Jakarta, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi pun mengaku tidak terkejut terkait dengan hasil survei Indikator Politik tersebut.

“PAN tidak kaget dengan hasil survei itu karena sejak tahun 2004 hingga tahun 2020 saat ini ketika PAN disurvei, elektabilitasnya, ya, selalu berkisar antara 1 sampai 2 persen saja,” tutur Viva Yoga, Senin 26 Oktober 2020, dikuip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Calon Warisan Jokowi-Ma'ruf Dibongkar, Jubir Presiden: Di Akhir Pemerintahan, Indonesia Sentris

Tambahnya, meski PAN masif membuat program, ketika di survei hasilnya selalu konstan.

Lanjut Viva, kalau berdasarkan survei yang dilakukan lembaga tersebut, sejak Pemilu 2009 PAN seharusnya tidak lolos ambang parlemen (parliamentary threshold), padahal hasil pemilu ternyata berbeda 500 persen.

Menurutnya, hasil perolehan suara dan kursi di pemilu sangat berbeda dengan hasil survei. Misalnya, di Pemilu 2004 memperoleh suara nasional sebesar 6,44 persen, Pemilu 2009 sebesar 6,01 persen, Pemilu 2014 sebesar 7,59 persen, dan Pemilu 2019 sebesar 6,84 persen.

Baca Juga: Serbu Promo Shopee Gajian Sale! Ada Promo Gratis Ongkir, Cashback Kilat 100%, dan Flash Sale 60RB!

Oleh karena itu, menurut Viva Yoga, ada perbedan sebesar 500 persen antara prediksi melalui hasil survei oleh para lembaga survei dengan hasil resmi yang ditetapkan KPU.

“Aneh, kan? Masa hasilnya berbeda 500 persen ketika PAN di survei. Apakah lembaga survei itu tidak kredibel? tidak berlandaskan pada kaidah ilmiah,” ujarnya.

Viva juga menyebutkan salah satu alasan para surveyor ketika ditanyakan mengapa hasil survei berbeda dengan hasil pemilu, mereka menjawab karena yang berperan penting adalah pergerakan para caleg PAN sehingga hasil pemilu berbeda dengan hasil survei.

Baca Juga: Polemik Proyek Jurassic Park Pulau Rinca, Pemerintah Klaim Tetap Prioritaskan Aspek Ekologi Komodo

Viva juga menjelaskan bahwa pihaknya beberapa kali menanyakan kepada surveyor. Akan tetapi, mereka tidak dapat memberi alasan penjelasan secara ilmiah.

Untuk itu, menurut dia, apapun hasil survei yang dilakukan lembaga survei tersebut tetap akan menjadi input data bagi PAN untuk memperkaya informasi dalam membuat perencanaan strategis pemenangan pemilu 2024.

“PAN secara rutin dan berkala telah melakukan survei yang dilakukan oleh lembaga survei independen untuk mengetahui elektabilitas, prioritas program, dan variabel lain yang dibutuhkan PAN,” katanya.

Menurut dia, hasil survei internal tersebut memang berbeda dengan rilis yang dilakukan beberapa lembaga survei sejak 2004.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler