Alpiah Makasebape, Pengasuht Ade Irma Juga Saksi Sejarah Pengkhianatan PKI di Rumah Nasution

1 Oktober 2020, 07:04 WIB
Alpiah Makasebape, pengasuh Ade Irma Suryani Nasution /Antara/

PR CIREBON - Alpiah Makasebape terlihat hanya warga Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, yang saat ini berusia 84 tahun.

Namun ternyata, siapa sangka wanita penghujung usia ini merupakan saksi sejarah pemberontakan G30S/PKI di rumah keluarga Nasution-Gondokusumo.

"Saya menyaksikan langsung penyerangan terhadap keluarga Jenderal A.H. Nasution yang mengakibatkan Ade Irma Suryani Nasution tertembak," ungkap Alpiah Makasebape di Tahuna pada Rabu, 30 September 2020.

Baca Juga: Sempat Tuding Kim Hyung Jun SS501 Lakukan Pelecehan Seksual, Seorang Wanita Dijatuhi Hukuman Penjara

Dalam kisahnya, perempuan yang lahir di Kampung Hesang Tamako, 25 Desember 1936 ini mengaku, sudah menjadi perawat keluarga Jenderal A.H. Nasution sejak 1960 sampai dengan 1967.

"Saya bekerja di rumah keluarga Nasution-Gondokusumo selama 7 tahun sebagai perawat. Mereka sangat baik dan sayang kepada saya," jelas Alpiah Makasebape, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Hingga akhirnya, wanita penghujung usia tersebut menceritakan tragedi penyerangan 30 September 1965 kepada Jenderal A.H. Nasution, tepatnya saat Ade Irma Nasution masih hidup saat tertembak dan sempa dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Ciptakan Vaksin Covid-19, Perusahaan Asal AS Berhasil Menghasilkan Antibodi Penawar Virus

"Ketika Ade Irma Nasution tertembak dan akan dibawa ke rumah sakit, dia masih dalam kondisi hidup. Saya bersama Ibu dan dua orang lainnya yang membawa ke rumah sakit," tuturnya mengingat peristiwa kelam itu.

Ini bermula saat Kapten Pierre keluar dengan kaus abu-abu dan celana tentara menemui orang-orang yang jahat itu, lalu mereka menanyakan di mana Nasution.

"Orang jahat itu bertanya kepada Pierre, 'Di mana Nasution?' Namun, Pierre menjawab bahwa dialah Nasutian, lalu mereka membawanya. Pada saat iru, Bapak Nasution disuruh lari dan bersembunyi. Namun, Bapak tertembak kakinya," papar Alpiah penuh pedih.

Baca Juga: Tugas Lanjutan Alat Berat di TMMD Reguler Brebes Pasca Membuka Jalan Terisolir

Sedangkan untuk mengenang kelam itu, Alpiah Makasebape masih menyimpan beberapa dokumen serta barang pribadi milik keluarga Nasution-Gondokusumo sebagai kenangan mengabdi selama tujuh tahun.

"Saya masih menyimpan foto keluarga Jenderal Nasution serta foto dirinya saat menggendong Ade Irma Suryani Nasution yang saat itu baru berusia 3 bulan sebagai kenang-kenangan karena sudah mengabdi di keluarga Nasution-Gondokusumo sejak 1960 sampai dengan 1967," pungkas Alpiah Makasebape.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler