Warga Panongan Tangerang Resah Limbah B3 Cemari Lingkungannya, Diduga Dari Pabrik Ini

24 Oktober 2023, 15:31 WIB
Warga Panongan Tangerang Resah Limbah B3 Cemari Lingkunganntlya, Diduga Dari Pabrik Ini /Adit sc prmn/

SABACIREBON-Warga Kampung Cibarengkok, Desa Peusar, Kecamatan Panongan, mengeluhkan kondisi lingkungan mereka yang diduga tercemar limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).

Limbah diduga berasal dari asap pabrik peleburan besi milik PT Power Steel Indonesia di Kawasan Industri Milenium.

Limbah bahan beracun tersebut bahkan secara serius mempengaruhi kehidupan warga, karena polusi yang sampai terasa ke rumah hingga mempengaruhi kesehatan mereka.

Baca Juga: Di Indramayu, Cekcok Seorang Adik Tega Bunuh Kakak Kandung

Salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, polusi dirasakan di lingkungan mereka meluas mulai dari pagi ataupun malam.

"Kalau pagi atau pun malam, asap dari pabrik peleburan besi ini sampe ke rumah. Bahkan terkadang saking sering dan meluasnya polusi itu kita terdampak sampai batuk-batuk," ucapnya seraya diamini warga desa setempat lainnya kepada awak media, Selasa 24 Oktober 2023.

Menurutnya, warga pun tidak tinggal diam merasakan lingkungan hidup mereka menjadi tidak sehat, dimana kualitas udara terasa menjadi buruk.

Baca Juga: Disdukcapil Majalengka Mencatat dari 26 ribu Pemilih Pemula, Baru 7 ribuan Sudah Melakukan Perekaman e-KTP

Protes pun seringkali dilakukan kepada pihak perusahaan, agar menjalankan aktivitas produksi sesuai dengan aturan, sehingga tidak merugikan dan merusak lingkungan hidup mereka.

Apalagi katanya, polusi yang dihasilkan sangat terasa mengganggu karena diduga mengandung limbah B3.

"Kita pun sudah sering melakukan aksi protes kepada perusahaan, agar bisa memperbaiki proses produksinya. Supaya limbah atau polusinya tak berdampak ke warga," katanya.

Baca Juga: Ketua DPC PDIP, Karna Sobahi : Ganjar- Mahfud Gabungan Agamis dan Nasionalis

Sementara itu diungkapkan seorang warga lainnya, Sutiyah (48), tercemarnya lingkungan tempat mereka hidup sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu.

Bahkan pada tiga tahun lalu, lanjutnya, warga menuntut agar dilakukan mediasi dengan pihak perusahaan, terkait kondisi buruknya lingkungan mereka akibat polusi.

"Dulu sempat kita ada pertemuan. Saat itu pihak perusahaan memberikan kompensasi kepada warga atas ganti rugi, cuma itu hanya sekali. Sekarang sudah tidak ada lagi, bahkan pabrik itu tidak melakukan perbaikan pengelolaan limbahnya itu," ujarnya.

Baca Juga: Tersangkut Kasus Dugaan Pemerasan kepada Syarul Yasin Limpo, KPK Tegaskan Tidak akan Bela Firli Bahuri

Ia pun berharap, agar Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat sigap bertindak untuk mencari solusi dalam menanggapi persoalan tercemarnya lingkungan tempat masyarakat, yang memang hidup di sekitar pabrik-pabrik yang ada di kawasan Industri Milenium.

"Saya sih berharap pemerintah untuk menindak pabrik itu secepatnya. Karena kalau dibiarkan ini sangat membahayakan kesehatan kami, apalagi ini di tengah musim kemarau, jadi polusi sangat cepat menyebar," kata dia.

Sementara, dalam pantauan awak media di lokasi, pabrik peleburan limbah besi tersebut terlihat mengeluarkan asap pekat hingga bau tidak sedap, yang terasa sangat mengganggu pernafasan.

Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri akan diperiksa Tim Gabungan di Bareskrim Polri, Selasa

Di lokasi sekitar bangunan pabrik pun ditemukan sisa pembakaran yang menumpuk, juga air diduga limbah yang keluar dari hasil pembuangan produksi limbah tersebut.

Di sisi lain, Kepala Bidang Wasdal pada DLHK Kabupaten Tangerang, Ari Margo mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap perusahaan tersebut.

"Kami juga telah memberikan pengarahan guna pembenahan instalasi proses produksi kepada perusahaan tersebut," tandasnya.***(adt)

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler