Demokrat Keluar Dari Koalisi Perubahan? Baliho Anies-AHY Dicopot

1 September 2023, 08:27 WIB
Demokrat Keluar Dari Koalisi Perubahan? Baliho Anies-AHY Dicopot /Antara/

SABACIREBON - Menyusul
kabar Anies Baswedan menyetujui Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pendampingnya maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, kader Partai Demokrat mulai mencopot baliho-baliho bergambar Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kamis 31 Agustus 2023.

Pemandangan tersebut, terutama tampak di beberapa kota besar, seperti Jakarta dan daerah sekitarnya.

Dikutip dari Antaranews,
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membenarkan kabar adanya pencopotan baliho-baliho tersebut.

Baca Juga: Pilres 2024, Demokrat: Anies Khianati Piagam Koalisi, Ini Penyebabnya

"Tadi sudah mulai copot," ucap Herzaky Kamis 31 Agustus 2023.

Ia menyebutkan, sikap para kader tersebut sebagai buntut kekecewaan mereka atas sikap Anies yang diyakini melanggar kesepakatan. Karena membentuk koalisi secara sepihak bersama Partai NasDem dan PKB.

"Sehingga komitmen kerja sama Koalisi Perubahan sudah tidak ada, karena Koalisi Perubahan tiga pihak," kata Herzaky Mahendra Putra.

Baca Juga: Cetak 3 Gol dan 1 Assist, Ronaldo Raih Gelar Pemain Terbaik Liga Arab Saudi Bulan Agustus  

Menurutnya, dalam menyikapi perkembangan tersebut, Partai Demokrat langsung menggelar rapat majelis tinggi di kediaman pribadi Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, pada Jumat 1 September 2023.

Tujuannya untuk membahas sikap partai terhadap kelanjutan koalisi dan penetapan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya dalam siaran resmi Partai Demokrat di Jakarta, Kamis 31 Agustus, menjelaskan, rapat itu digelar karena kewenangan menentukan koalisi dan calon presiden, calon wakil presiden diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Juga: Piala Dunia FIBA 2023: Suguhkan Penampilan Terbaik, Prancis Kalahkan Iran

Sekjen Demokrat dalam siaran yang sama mengumumkan Anies Baswedan, bakal calon presiden yang mulanya diusung NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, menyetujui secara sepihak kerja sama politik NasDem dan PKB.

Anies juga diyakini oleh Demokrat menyetujui sepihak penetapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden.

"Tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikan-nya," papar Teuku Riefky.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Kabupaten Kuningan Jumat 1 September 2023

Sejauh ini, Anies belum memberikan komentar-nya terkait kerja sama politik NasDem dan PKB, begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu atau pun penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies. Pasalnya, PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler