PR CIREBON - Eks fungsionaris Partai Amanat Nasional (PAN) Agung Mozin mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan perilisan partai baru, bersama sejumlah mantan kader PAN, juga pendiri PAN yaitu Amien Rais.
Partai baru ini diperkirakan akan segera diumumkan pada Desember 2020 mendatang.
“Pak Amien dan kawan-kawan, termasuk saya sedang mempersiapkan partai baru. Kita sudah firm (yakin) untuk punya partai baru,” kata Agung, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi partner sindikasi konten Sindonews dalam artikel berjudul "Nah Ini Dia Partai Baru Amien Rais Usai Resign dari PAN".
Baca Juga: 8 Daerah Ajukan Pinjaman ke Kemenkeu, DKI Jakarta Ajukan Pinjaman Paling Besar Capai Rp12,48 Triliun
Agung menjelaskan, partai baru ini dipelopori oleh sejumlah mantan kader dan fungsionaris PAN termasuk dirinya bersama dengan Putra Jaya Husin dan Chandra Tirta Wijaya.
Sementara Amien Rais hanya menjadi pengayom saja dan Hanafi Rais ikut terlibat namun tidak secara aktif.
“Ada saya, ada Chandra Tirta Wijaya, ada Putra Jaya dan kawan-kawan, masih banyak lagi. (Mulfachri Harahap) Dia justru tidak terlibat sama sekali,” terang Agung.
Baca Juga: Tolak Ratusan TKA Asal Tiongkok, Puluhan Mahasiswa Lakukan Aksi Unjuk Rasa di Kepulauan Riau
Menurut eks Ketua DPP PAN ini, partai baru ini ditargetkan akan diumumkan pada Desember 2020 mendatang.
Namun, karena sifatnya target maka pengumuman bisa terjadi lebih cepat atau lebih lambat dari target tersebut.
“Target kita sih Desember ya, namanya target ya, mungkin bisa lebih cepat atau mungkin bisa lebih lambat,” ujarnya.
Baca Juga: Terbesar di Dunia, Tumor Ovarium Seberat 54 Kilogram Berhasil di Angkat dari Tubuh Seorang Wanita
Agung menjelaskan, nama dan logo telah disiapkan untuk calon partai baru, namun pihaknya belum mau membocorkan.
Terkait nama dan logo yang dikaitkan dengan PAN, Agung menjelaskan bahwa PAN hanyalah masa lal dan partai baru enggan dikaitkan dengan PAN yang menurutnya sudah rusak sejak Kongres V PAN yang telah berlalu.
“Saya kira itu PAN itu kenangan saja lah, tinggal kenangan saja. Kiat tidak ingin ada kaitan apalagi PAN yang sudah cacat. PAN akan berhadapan dengan mahkamah sejarah, mahkamah rakyat tentang perilaku mereka yang mengabaikan suara para pendukung mereka yang ingin PAN selalu mengkritisi rezim ini,” pungkasnya.***