SABACIREBON - Korps Brimob Polri melakukan peresmian struktur organisasi baru dan pelantikan jabatan Komandan Pasukan Brimob I, II, dan III.
Kegiatan tersebut digelar di Lapangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada hari Jumat, 10 Maret 2023.
Tujuan dari peresmian dan pelantikan ini untuk mempercepat pelayanan, perlindungan, dan pengayoman terhadap masyarakat.
Menurut Dankor Brimob Polri, Komjen Anang Revandoko, struktur organisasi baru ini memiliki Dankor Brimob dengan pangkat Komjen atau bintang tiga.
Baca Juga: Bournemouth vs Liverpool, Leicester City vs Chelsea, Berikut Jadwal Pekan 27 Liga Inggris
Wadankor Brimob dengan pangkat Irjen atau bintang dua, dan Kepala Biro Perencanaan Operasi dengan pangkat Brigjen atau bintang satu.
Di dalam struktur organisasi baru ini, terdapat tiga Komandan Pasukan Brimob yang akan ditempatkan di tiga wilayah yang berbeda.
Pasukan Brimob I untuk wilayah Indonesia Barat akan dipusatkan di Aceh, sementara Pasukan Brimob II untuk wilayah Indonesia Tengah berada di Kalimantan Timur.
Pasukan Brimob III untuk wilayah Timur akan berada di Timika, Papua. Ketiga Komandan Pasukan Brimob di tiga wilayah tersebut akan dipimpin oleh jenderal bintang satu.
Anang menjelaskan bahwa peresmian struktur organisasi baru ini merupakan kajian lama pimpinan Polri agar Korps Brimob dapat menjadi lebih baik, cepat, dan profesional dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.
Korps Brimob Polri memiliki tugas untuk menangani konflik dan kelompok bersenjata yang lintas provinsi dan negara.
Oleh karena itu, Polri perlu mempercepat penanganan konflik agar masalah tidak semakin meluas ke wilayah lain.
Dengan kemampuan profesional dan peralatan modern, Korps Brimob Polri diyakini dapat bekerja sama dengan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Aset Milik Eks Ditjen Pajak Ditemukan PPATK, Disimpan di Defosit Box Jumlahnya Bikin Kaget
Apalagi, Indonesia akan memasuki tahun politik, sehingga diperlukan antisipasi dan respons yang cepat untuk menangani setiap masalah yang muncul.
Polri pada tahun politik ini perlu mempercepat respons dan melihat situasi jika ada potensi-potensi yang membahayakan dan mengancam masyarakat serta institusi. ***