Kekasih Yodi Prabowo Berbohong, Polisi: Dua Kali Diperiksa, Ada Ketidakcocokan Bukti dan Pernyataan

18 Juli 2020, 06:30 WIB
KEKASIH Editor Metro TV Yodi Prabowi, Suci Fitri.* //via GALAMEDIANEWS.com

PR CIREBON - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sedang giat mencatat pernyataan dari 29 saksi terkait kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Salah satunya adalah Kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri yang teryata sudah dua kali dipanggil untuk dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai saksi.

"Sementara (Suci Fitri) sudah dua kali diperiksa," ungkap AKBP M Irwan Susanto pada Jumat, 17 Juli 2020.

Baca Juga: Sempat Mondar-mandir, Pria Paruh Baya di Depok Nekat Melompat dari Lantai Satu Mal

Namun rupanya, Irwan menduga ada sebuah kebohongan yang sedang dibuat Suci dalam proses dua kali pemeriksaan tersebut.

Terlebih, Irwan memandang kebohongan ini terbukti adanya ketidakcocokan beberapa bukti dengan pernyataan.

"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong. Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti. Kami menilai itu keterangannya tidak sesuai lah," tambah Irwan.

Baca Juga: Bandingkan PNS Pakai Gamis dan Ganjar Pranowo, Netizen: Bukan Soal Aturan, Tapi Ketidaksukaan Sunnah

Padahal sampai saat ini, polisi membutuhkan keterangan yang valid agar dapat mengerucutkan motif dan pelaku pembunuhan.

"Artinya beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku. Tapi ada hal-hal yang sifatnya dari pihak saksi atau kerabat korban itu tidak sesuai," jelas Irwan.

Sebagaimana diberitakan Galamedia dengan judul "Kekasih Yodi Prabowo Beri Keterangan Palsu, Lokasi Pembunuhan Editor Metro TV Bukan di Tol JORR"

Sedangkan, sepekan sudah berlalu sejak penemuan jasad Yodi Prabowo di pinggir Tol JORR, tetapi polisi belum berhasil mengungkap misteri kematian Editor Metro TV tersebut.

Baca Juga: Kecam Keras Demo Tolak RUU Omnibus Law, Kelompok Mahasiswa: Massa Banyak adalah Bencana saat Pandemi

Sementara itu, Irwan pun mengklarifikasi penyebab kematian Yodi Prabowo dengan menyampaikan adanya luka lebam di antara bahu dan leher Yodi Prabowo.

"Intinya kemarin Polres salah menyampaikan. Penyebab kematian bukan karena benda tumpul, tapi benda tajam," ujar Irwan.

Ini berlainan dari hasil autopsi awal yang menyebutkan jenazah Yodi Prabowo sudah membusuk karena Yodi tewas dua sampai tiga hari sebelum jasadnya ditemukan.

Baca Juga: Resmi, PDIP Usung Gibran Rakabuming Raka Menjadi Calon Wali Kota Pilkada Solo 2020

"Sesuai hasil autopsi awal, dokter forensik tidak menemukan kekerasan dengan benda tumpul," kata Irwan.

Bahkan, tim identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.

Hanya saja, sehari berselang saat jasad Yodi Prabowo diautopsi, ternyata ditemukan luka lain di bagian leher yang juga diakibatkan karena senjata tajam.***(Dicky Aditya)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler