DPR Khawatirkan IPM Merosot usai Pendidikan Swasta Mulai Kibarkan Bendera Putih Hadapi Pandemi

8 Juli 2020, 19:51 WIB
ILUSTRASI suasana di sekolah.* /ANTARA

PR CIREBON - Pandemi virus corona yang belum terlihat usai, kini kembali memberi dampak pada aktifitas pembelajaran di pendidikan swasta, baik Sekolah Swasta maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Terlebih, saat ini memasuki jadwal Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) baru secara online, sehingga Sekolah dan kampus swasta dicurigai akan kekurangan calon siswa maupun mahasiswa baru nantinya.

Seperti yang diberitakan Pikiran Rakyat, keluhan pendidikan swasta yang bakal kekurangan calon siswanya itu dikatakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih.

Baca Juga: Bercerai akibat Prank Menjijikan, Johnny Depp Murka Ranjangnya Penuh dengan Kotoran Manusia

Lebih lanjut, Abdul Fikri Faqih menilai dampak dari tutupnya banyak sekolah dan kampus swasta adalah angkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan terhempas turun.

"Kami mengkhawatirkan merosotnya angka indeks pembangunan manusia (IPM) menyusul kondisi Pendidikan swasta di tanah air yang mulai angkat bendera putih menghadapi dampak pandemi," katanya, Rabu 8 Juli 2020.

Hingga saat ini, masyarakat pun tahu bahwa pendidikan swasta banyak menggantungkan biaya operasional pada uang pangkal dan SPP tiap siswanya, sehingga bila tidak ada siswa maka biaya operasional pendidikan swasta pun hanya bertahan sampai Agustus mendatang.

Baca Juga: Hampir Sentuh 2 Ribu Kasus Positif, Rabu 8 Juli 2020 Virus Corona Indonesia Tembus 1.853 Orang

"Sebagian sekolah dan kampus swasta di tanah air mulai menyerah akibat dampak dari lamanya pandemi Covid-19 berlangsung. Kemampuan mereka membiayai operasional hanya sampai Agustus ini, sisanya bergantung pada jumlah siswa dan mahasiswa baru yang mendaftar,” imbuh politisi PKS ini.

Selain itu, tak dapat dipungkiri pula bahwa dampak pandemi turut menyapu berbagai sektor ekonomi, sehingga berdampak pula pada kemampuan daya beli masyarakat, termasuk untuk biaya Pendidikan.

“Orangtua siswa untuk membayar SPP saja sulit, apalagi untuk membayar uang pangkal seperti yang biasa diterapkan pada siswa dan mahasiswa baru di pendidikan swasta,” katanya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Jadi Lelucon Netizen, Trending Tagar #MendikbudSalahUrus Singgung Sistem Zonasi

Sementara itu, seorang Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Jabar, Sali Iskandar ikut menyuarakan kondisi pendidikan swasta yang memprihatinkan di tengah pandemi ini.

"Untuk sekolah yang paling berdampak adalah SMA dan SMK setelah ada program sekolah gratis dari Pemprov Jabar. Masih banyak SMA dan SMk swasta yang kebingungan sebab calon siswanya amat sedikit," ujarnya.

Sedangkan di PTS, kondisinya tak jauh berbeda sehingga ABPPTSI meminta agar masa penerimaan mahasiswa baru diperpanjang.

Baca Juga: Tiongkok Sebut Motif AS Ikut Pamerkan Kekuatan di Laut China Selatan, Diduga terkait Asia Tenggara

"Kami minta agar masa penerimaan calon mahasiswa baru di PTS diperpanjang sampai Oktober dari biasanya sampai Agustus," pungkas Sali.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler