Masih Butuh Waktu Lama untuk Temukan agen Penyebab Hepatitis Akut Misterius

13 Mei 2022, 10:34 WIB
Kasus hepatitis akut misterius menyebabkan kerusakan permanen pada hati penderita./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Kalangan praktisi kesehatan masih terus mencari penyebab penyakit hepatitis akut pada anak. Terutama anak-anak usia 16 tahun ke bawah. Karena tetap belum ditemukan penyakit disebut sebagai hepatitis akut misterius.

Penyakit hepatitis akut misterius ini berbeda dengan hepatitis yang disebabkan virus hepatitis A,B,C,D dan E. Namun karena berbeda dan misterius,  sementara itu belum diketahui etiologi atau penyebabnya, berbagai spekulasi bermunculan.

Ada yang mengkaitkan dengan kejadian pandemi Virus Covid 19. Terutama dengan vaksinnya. Atau reaksi lanjutan pasca Vaksin Covid 19.

Baca Juga: Share HOAX Catut Wapres KH Ma’ruf Amin Sholat Jenazah Pakai Rukuk, MUI Sulsel Sebut Itu Dosa

Berbagai pakar kesehatan terus melakukan upaya untuk mencari penyebab berkembangnya wabah penyakit ini, sehingga organisasi kesehatan dunia atau WHO memberikan perhatian khusus dan menetapkan kejadian luar biasa atas penyakit ini.

Penyakit ini telah menyebar di 20 negara dengan kasus kejadian mendekati 400 penderita hepatitis. Di Indonesia menimbulkan kematian pada 6 anak. Penyakit ini juga menyebabkan kerusakan permanen pada hati, sehingga membutuhkan transplantasi hati atau penggantian hati penderita lewat cangkok hati.

Tetap masih misterius

Adenovirus dan SARS CoronaVirus 2 dicurigai menjadi awal penyebab merebaknya virus Hepatitis Misterius. Menurut peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dua kemungkinan itu memang kandidat kuat, tetapi ada permasalahan lain yang kemungkinan menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Info Loker Mei 2022, Lowongan Kerja Minimal Lulusan SMA di BUMN PT Angkasa Pura Hotels, Ini Link Daftarnya

FKUI menjadi salah satu laboratorium yang ditunjuk untuk melakukan investigasi dan uji sampel terhadap penyakit Hepatitis Misterius. Laboratorium FKUI menguji sebanyak tujuh sampel berkaitan kasus Hepatitis Misterius.

"Namun sampai saat ini tentu masih kita pertimbangkan kemungkinan-kemungkinan lain walaupun kedua virus yang ditemukan ini memang merupakan kandidat kuat, ada permasalahan-permasalahan lain yang masih dipertimbangkan apakah ini sebetulnya hanya dicetuskan oleh virus infeksinya dan bisa virus apa saja atau memang Adenovirus dan SarsCoV2," ujar Spesialis mikrobiologi FKUI, Dr dr Budiman Bela, SpMK(K) dalam keterangannya yang disiarkan YouTube CME FKUI yang tayang pada Kamis 12 Mei 2022.

Meski begitu, dr Budiman Bela mengatakan dari hasil pemeriksaan shotgun sequencing pada sampel pertama oleh laboratorium Nusantrics dengan menggunakan sampel plasma diperoleh hasil tidak ditemukan Adenovirus 41 sebagai penyebab penyakit Hepatitis Misterius.

Baca Juga: Warga Jungjang Arjawinangun Gempar. Mayat Pria Mengambang di Sungai Karang Dawa

"Di sini kami masih memperkirakan, bisa jadi karena menggunakan sampel plasma dan bukan sampel whole blood karena pasien telah meninggal sehingga hanya sampel yang ada saja yang bisa kita periksakan. Sementara seperti tadi sempat saya kemukakan, Adenovirus 41 lebih banyak ditemukan pada sampel darah lengkap atau whole blood," ujarnya.

Dia melanjutkan dari hasil penelitian laboratorium Nusantrics ada didapati kemungkinan lain penyebab Hepatitis Misterius adalah jejak genetik DNA untuk virus cytomegalovirus (CMV), bakteri Bacillus cereus, dan bakteri Legionella.

"Apakah ini memiliki kemaknaan? untuk cytomegalovirus itu sebagian besar anak di Indonesia sudah terinfeksi jadi karena walaupun masih ada kemungkinan tapi semua ini masih kami simpan dulu apakah memang mereka merupakan penyebab atau tidak," katanya.

Baca Juga: Nasihat Syekh Ali Jaber: Lakukan Empat Amalan Ini di Hari Jumat

"Bakteri Bacillus cereus kalau menginfeksi aliran darah memang bisa mengakibatkan permasalahan tetapi bakteri ini mudah ditemukan di debu. Jadi bisa saja saat pengambilan spesimen bisa saja tersedot masuk, demikian juga untuk bakteri Legionella Sp," ujarnya.

Dr Budiman Bela menambahkan temuan ini tetap akan diteliti lebih jauh dengan hasil-hasil pemeriksaan dari pasien lain yang saat ini masih sedang diperiksa Laboratorium Nusantrics.

"Semoga dalam waktu seminggu kita peroleh karena shotgun sequencing ini cukup memakan waktu, tidak seperti pemeriksaan PCR yang cepat selesai dalam 2-3 jam, tapi ini (shotgun sequencing) perlu cukup waktu untuk analisisnya," kata dia.***

Disclaimer: 

Editor: Aria Zetra

Tags

Terkini

Terpopuler