SABACIREBON-Masih banyak pihak yang meremehkan kasus hepatitis akut misterius pada anak. Penyakit ini, dianggap tidak memiliki daya tular yang tinggi dan dengan kasus kejadian yang rendah.
Bahkan kalangan itu, menyebut, dengan 400 kejadian diseluruh dunia kasus itu gejala endemi biasa. Mewaspadai adalah suatu sikap yang pantas, tapi takut berlebihan perlu dihindari.
Kalangan itu juga menambahkan tentang perlu sikap antisipasi dari hal yang terkecil dari berbagai kemungkinan menyebar dan menularnya penyakit ini.
Di Indonesia sendiri, kasus ini baru dilaporkan menimpa 17 anak dengan kasus kematian 6 anak. Mereka yang meninggal tidak ditemukan virus hepatitis A,B,C,D dan E. Dari 5 kematian itu, 4 berada di Jakarta, 1 di Tulungagung dan 1 di Solok Sumatera Barat.
Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan status kejadian luar biasa terhadap penyakit ini, karena menyerang cukup banyak anak di Inggris, Italia, Spanyol dan Amerika. Di Asia, Singapura juga melaporkan kasus ini. Penyakit sudah menyebar ke 20 negara.
Sementara itu, Pikiran Rakyat.Com melaporkan, Hepatitis misterius yang sedang terjadi saat ini, dikatakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Profesor Zubairi Djoerban, menyasar dan mengancam jiwa anak-anak.
Baca Juga: Warga Jungjang Arjawinangun Gempar. Mayat Pria Mengambang di Sungai Karang Dawa
Jika Covid-19 sangat berbahaya bagi yang berusia lanjut dan memiliki riwatan penyakit, untuk hepatitis misterius ini justru sangat berbahaya bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun hingga 16 tahun.