Faizal Assegaf Minta Gatot Nurmantyo Buktikan soal Tudingan Paham Komunis di Tubuh TNI

28 September 2021, 12:45 WIB
Faizal Assegaf minta Gatot Nurmantyo buktikan tudingan adanya penyusupan paham komunis di TNI. /Facebook.com/Gatot Nurmantyo Soewantyo

PR CIREBON – Kritikus politik Faizal Assegaf menanggapi pernyataan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo yang menuding adanya paham komunis di tubuh TNI.

Faizal Assegaf mempertanyakan komunis seperti apa yang sejatinya menyusup ke TNI sesuai dengan pernyataan Gatot Nurmantyo.

Menurutnya, tudingan itu perlu dibuktikan agar tidak terkesan bahwa di era kepemimpinan Presiden Jokowi ideologi komunis semakin subur.

Baca Juga: PON XX Papua 2021 Digelar Sebentar Lagi, Simak Protokol Kesehatan yang Wajib Diterapkan Sebelum Masuk Venue

Komunis seperti apa yang diklaim menyusup ke TNI bung @fadlizon dan pak Gatot? Kalau ada bukti-bukti adukan ke pres @jokowi, agar tidak terkesan seolah di era kekuasaan JKW makin subur ideologi komunis, tentu tidak elok,” kata dia melalui akun Twitter pribadinya pada 27 September 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Toh RI kerjasama strategis dengan China yang berideologi komunis, biasa aje!” tegas dia.

Unggahan Faizal Assegaf. Tangkap layar Twitter/@faizalassegaf

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo menuding ada paham komunis di TNI usai hilangnya sejumlah barang dan patung militer di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.

Baca Juga: Percayai Integritas Penegak Hukum, SBY Sebut Uang Tak Bisa Beli Keadilan

Gatot Nurmantyo menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI.

Indikasi itu dibuktikan dengan diputarkannya video pendek yang menggambarkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.

Meski begitu, Kostrad membantah menghilangkan sejumlah patung tokoh negara yang dipajang di Museum Dharma Bhakti Kostrad.

Baca Juga: Dikabarkan Akan Ada Musim Kedua Drakor Tale Of The Nine Tailed, Begini Tanggapan Pihak tvN

Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana menyatakan Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah itu.

"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," kata Haryantana, dikutip dari Antara.

Menurut Kol Haryantana, Kostrad tidak mempunyai ide untuk membongkar patung Presiden Kedua RI Soeharto, Letjen TNI Sarwo Edhie, dan Jenderal AH Nasution yang ada dalam ruang kerja Soeharto di Museum Dharma Bhakti, di Markas Kostrad.

Baca Juga: Vanuatu Tuding Indonesia Lakukan Pelanggaran HAM di Papua dalam Sidang PBB, Berikut Pembelaan Tegas Diplomat

Haryantana mengatakan bahwa ada permintaan sebelumnya dari Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution selaku pembuat patung-patung itu.

Azmyn, lanjutnya, meminta langsung kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung untuk dapat menyerahkan patung-patung tersebut kepadanya.

"Patung itu yang membuat Letjen TNI (Purn) AY (Azmyn Yusri) Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad, kemudian pada tanggal 30 Agustus 2021 Pak AY Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrahman untuk diserahkan kembali pada Letjen TNI Purn AY Nasution," ujarnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler