Kotak Amal Berkedok Infaq Jadi Sumber Dana Teroris, Densus 88 Sebut Jumlahnya Capai Ribuan

21 Agustus 2021, 14:15 WIB
Sumber dana teroris terungkap, disebutkan berasal dari ribuan kotak amal berkedok infaq yang disebarkan. /PMJ News

PR CIREBON - Sebanyak 53 terduga teroris yang berhasil diamankan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, berasal dari 11 provinsi berbeda di Indonesia.

Selain berasal dari 11 provinsi berbeda, 53 terduga teroris tersebut juga berasal dari dua kelompok teroris berbeda.

Yakni sebanyak 50 orang terduga teroris berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI), dan tiga orang terduga teroris lain berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulat (JAD).

Baca Juga: Bentuk Muka dan Warna Mata Bisa Mengungkap Kepribadian Anda, Ada yang Cerdas

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terduga teroris tersebut hendak melakukan aksi teror pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2021 lalu.

Namun niat tersebut berhasil digagalkan lantaran Tim Densus 88 telah terlebih dahulu meringkus para terduga teroris sebelum 17 Agustus 2021.

Menurut penjelasan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, terduga teroris ini kerap melancarkan aksinya dengan memanfaatkan hari-hari besar.

Baca Juga: Unggah Video Bersama Anak dan Istri, Hotman Paris: Bahagiakan Keluarga No 1

"Ada suatu agenda yang telah dibuat oleh mereka, sejarahnya panjang ya, seperti pengeboman di Bali,

"Ini semua sudah kita petakan, makanya sebelum 17 Agustus kita lakukan penangkapan," jelas Argo Yuwono dalam siaran pers di Bareskrim Polri, Jumat, 20 Agustus 2021, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari PMJ News.

Secara lebih lanjut, Argo Yuwono menuturkan jika sasaran terduga teroris tersebut merupakan hari besar di tanggal tertentu yang berkenaan dengan pemerintah.

Baca Juga: Jelang Akad Nikah, Ekspresi Rizky Billar Disebut Sangat Percaya Diri, Poppy Amalya: Yakin Banget...

Adapun target teror diduga merupakan bagian dari pemerintah, seperti kantor polisi, atau kerumunan orang asing di Indonesia.

“Jadi yang masuk dalam bagian pemerintahan ini yang dia sasar menjadi target, seperti kantor polisi atau atau kerumunan orang asing yang ada di Indonesia," sambungnya.

Di sisi lain, Argo Yuwono mengungkapkan jika terduga teroris kerap menggunakan kotak amal berkedok infaq untuk mencari dana.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 21 Agustus 2021: Persidangan Panjang Elsa dan Kebimbangan Hati Nino

Dana yang terkumpul dalam kotak-kotak amal berkedok infaq inilah yang kemudian digunakan untuk membiayai aksi terorisme.

"Infaq ini di berbagai macam dipasang, ada yang di warung, dan tempat-tempat orang mudah berkumpul,

"Kemudian tanda-tanda dari infaq (untuk kegiatan terorisme) ini biasanya mereka tidak menggunakan nama panti asuhan yang jelas," ujar Argo Yuwono.

Baca Juga: Kuatkan Kalina Okctaranny, Vicky Prasetyo: Insha Allah Suami Siaga

Senada dengan Argo Yuwono, Kepala Bagian Operasi Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar juga menyatakan bahwa penyebaran kotak-kotak amal berkedok infaq yang digunakan untuk pembiayaan aksi terorisme ini tersebar sampai ribuan kotak.

"(Jumlahnya) bisa sampai ribuan kotak. Tempatnya tersebar dimana saja, yang memungkinkan masyarakat untuk berkumpul seperti warung, supermarket, tempat ibadah hingga warung makan,

"Tidak ada spesifikasi dimana, jadi sistemnya dia sebar saja," pungkasnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler