Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021, Nevi Zuariana: Pompa Semangat Heroisme Milenial Berani Berkontestasi

20 Mei 2021, 10:05 WIB
Anggota DPR RI Nevi Zuariana di Hari Kebangkitan Nasional, Kamis 20 Mei 2021, menyebut generasi milenial harus berani berkontestasi. /Dok. DPR RI

PR CIREBON — Tepat hari ini, Kamis, 20 Mei 2021, diperingati bangsa Indonesia sebagai ‘Hari Kebangkitan Nasional’. Hari lahirnya pergerakan dalam perjuangan kemerdekaan dari tangan penjajah.

Dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional tahun ini, Kamis 20 Mei 2021, Anggota DPR RI Nevi Zuariana memperingatinya dengan memompa semangat heroisme para pahlawan pejuang bangsa.

Terkait Hari Kebangkitan Nasional, Nevi Zuariana menuturkan harus ditransformasikan menjadi sebuah mental bagi generasi milenial untuk dapat berani berkontestasi dengan menggunakan ide-ide kreatif secara meluas, dalam spektrum antar negara, hingga lintas benua.

Baca Juga: Rizki DA Curhat: Berlindung dari Kata-kata Seolah Paling Benar dan Tujuan Mencari Belas Kasihan

“Jika dahulu mereka yang disebut pahlawan adalah orang yang berjuang mengangkat senjata untuk mengusir penjajah,” ungkap Nevi Zuariana, dikutip Pikiran-Rakyat.Cirebon.com dari Parlementaria, Rabu 19 Mei 2021.

“Namun, definisi pahlawan saat ini lebih kepada warga negara yang melakukan tindak kepahlawanan, berjasa dan berkorban untuk bangsa dan negara, serta tidak melakukan tindakan yang menodai nilai perjuangannya,” jelasnya.

Nevi Zuariana menguraikannya dengan mengupas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 yang disebutkannya bahwa orang berprestasi dan menghasilkan karya luar biasa untuk bangsa dan negara, mencirikan nilai kepahlawanan.

Baca Juga: Jokowi 'Keseleo Lidah' Sebut Provinsi Padang saat Kunjungan, Febri Diansyah: Nggak Salah-salah Banget, Kenapa?

“Artinya setiap warga negara memiliki kesempatan untuk bisa menjadi pahlawan,” katanya.

Dia pun mengingatkan, bahwasannya untuk menjadi bangsa yang besar maka harus terus mengingat jasa-jasa pahlawannya.

Kendati kondisi sekarang ini memasuki era kemutakhiran digitalisasi teknologi informasi bangsa yang besar sangat perlu tetap mengingat tentang heroisme para pejuang negeri ini.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 20 Mei 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Ambil Langkah Berisiko untuk Masa Depan

“Saat ini, tantangan bangsa kita tidak lagi berjuang menghadapi musuh berupa negara-negara penjajah. Itu tantangan satu abad hingga tujuh dekade yang lalu, ketika kolonialisme masih menjadi bagian dari interkoneksi antarbangsa,” ujar Nevi Zuariana.

“Tantangan pada masa kini, pada era digital, tentu sangat berbeda yakni dengan segenap kompleksitas persaingan ekonomi, diplomasi lintas negara, kontestasi identitas, hingga perebutan energi antarkorporasi,” papar Legislator PKS dari dapil Sumatera Barat II.

Kemudian, Nevi Zuairina menyebut hidup di zaman inovasi digital adalah bagian dari anugerah sekaligus musibah bagi manusia masa kini.

Baca Juga: Tak Hanya dari Hamas, Angkatan Udara Israel Cegat Roket yang Ditembakkan oleh Lebanon

“Kita hidup pada zaman di mana narasi kepahlawanan dicatat dengan cara yang berbeda dibandingkan tujuh dekade silam,” katanya.

“Dengan percepatan inovasi teknologi, serta tumbuhnya perusahaan raksasa di bidang digital, riset-riset untuk mencipta mesin-mesin canggih yang dilengkapi artificial inteligence (AI) sangat memanjakan manusia” imbuhnya.

Lebih lanjut lagi, politisi perempuan dari PKS ini menggambarkan keadaan Indonesia yang sedang dihadapkan masuknya teknologi yang sangat masif sebagai tantangan zaman. Tetapi, belum diimbangi dengan literasi digital yang signifikan.

Baca Juga: Rumah Tangga dengan Rizki DA di Ujung Tanduk, Nadya Mustika Rahayu Tiba-tiba Singgung Soal Kepastian

Terlebih lagi teknologi 5G dengan kecanggihannya yang mencapai 100 kali lipat dari teknologi saat ini akan segera dirilis di masyarakat, di mana semua dukungan lambat laun akan mau tak mau harus mengikuti dengan cepat.

“Tantangan terbesar bangsa ini yakni bagaimana memanfaatkan kreatifitas di bidang teknologi, inovasi media, hingga kecanggihan AI untuk menyebarkan kebaikan yang merata. Jika kita tidak sanggup menghadapi gelombang pasang teknologi, maka bencana menghadang di depan mata,” tandasnya.

Menurutnya, lapisan generasi Indonesia masa kini dan mendatang akan menghadapi tantangan yang jelas berbeda dengan apa yang diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.

Baca Juga: Update Terbaru! Kode Redeem Mobile Legends 'ML' yang Dirilis Moonton pada Kamis, 20 Mei 2021

Jejak heroik para pahlawan bangsa harus diperas saripati dan teladannya untuk ditransformasikan pada masa kini.

Begitu pun, nilai-nilai kerja keras, kreatifitas, keteguhan, solidaritas, sekaligus integritas sebagai bagian dari bangsa Indonesia harus dihadirkan pada perebutan kekuatan dan kreatifitas di era sekarang ini.

“Pahlawan-pahlawan milenial haruslah tampil untuk menjadikan bangsa Indonesia tidak sebagai pasar digital, namun sebagai pemain aktif dalam kontestasi digital masa kini,” tukasnya.

Baca Juga: Tulis Kalimat 'The End' dan Emoji Menangis, Sinyal Alvin Faiz Cerai dengan Larissa Chou?

“Di masa yang akan datang, estafet kepemimpinan bangsa ada di pundak anak-anak muda penerus jalan geraknya bangsa ini. Bangkit terpuruknya bangsa ini di masa depan, akan sangat bergantung kualitas kekuatan anak-anak muda generasi milenial saat ini,” pungkas Nevi Zuariana.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Parlementaria

Tags

Terkini

Terpopuler