Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Zubairi Djoerban: Saya Sangat Khawatir

22 April 2021, 11:00 WIB
Ketua Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban turut berduka atas hilangnya Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402. /Instagram.com/@profesorzubairi

PR CIREBON - Ketua Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban turut berduka atas hilangnya Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402.

Zubairi Djoerban juga mengaku merasa khawatir mengenai hilangnya Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402.

Ungkapan soal hilangnya Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402 tersebut disampaikan Zubairi Djoerban dalam akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi pada Rabu 21 April 2021.

Baca Juga: Dibidik Jadi Top Scorer, Frets Butuan: Kemenangan Persib yang Utama

"Baru baca berita dan saya sangat khawatir Kapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang dengan 53 orang di dalamnya," ungkapnya.

"Pihak berwenang menduga tumpahan minyak di laut berasal dari kapal selam itu," sambungnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Ia pun berharan semoga hal tersebut tidaklah benar dan para kru dapat menemukannya.

Baca Juga: Jelaskan Soal Prajurit TNI Membelot ke KKB, KSAD Jenderal Andika Perkasa: Setiap Tahun Begitu Banyak

"Semoga bukan, dan semoga kru penyelamat menemukan mereka tepat pada waktunya. Amin," tutupnya.

Tangkap layar unggahan Zubairi Djoerban Twitter.com/ProfesorZubairi

Sebelumnya, Kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak dan gagal melaporkan hasil latihan di perairan Bali Utara.

KRI Nanggala-402 bersama 53 awak di dalamnya tidak berhasil mengontak balik TNI AL dalam latihan militer pada Rabu 21 April 2021.

Baca Juga: Soal Kasus Pembunuhan George Floyd oleh Derek Chauvin, Musni Umar: Hukum Ditegakan Secara Adil!

TNI Angkatan Laut menyatakan berdasarkan hasil analisa sementara, hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 itu diduga mengalami 'blackout' atau mati listrik saat menyelam.

TNI AL mengatakan 'blackout' menyebabkan kapal tidak terkendali.

Serta tidak dapat melaksanakan prosedur kedaruratan, untuk muncul ke permukaan air sehingga jatuh pada kedalaman 600-700 meter. ***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler