Siap Produksi Vaksin Covid-19, Bio Farma Jelaskan Perbedaan Produk Buatannya dengan CoronaVac

2 Februari 2021, 16:45 WIB
Ilustarasi Vaksin Covid-19. Bio Farma siap memproduksi vaksin Covid-19 yang berbeda dari CoronaVac.* /Pixabay/Wilfried Pohnke

PR CIREBON – PT Bio Farma (Persero) menyebut akan memproduksi 11 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, bahan baku vaksin Covid-19 telah datang pada Selasa 2 Februari 2021 dan vaksin akan mulai diproduksi oleh PT Bio Farma pada 13 Februari 2021 mendatang.

"Untuk yang kedatangan pada hari ini akan mulai diproses untuk produksi pada tanggal 13 Februari dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021," ujar Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Selasa, 2 Februari 2021.

Baca Juga: PPKM Tidak Efektif, Netty: Kebijakan Setengah Hati Bawa Situasi Sulit dan Pandemi Tidak Terkendali!

Bambang mengatakan, pada Selasa ini Indonesia menerima kembali bahan baku vaksin Covid-19 gelombang kedua dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis.

Ada pula tambahan overfill satu juta dosis sehingga total sebanyak 11 juta dosis.

"Untuk bahan baku gelombang pertama atau kedatangan tahap ketiga vaksin Covid-19 yang telah tiba sebanyak 15 juta dosis sudah mulai diproses di Bio Farma dengan target produksi sekitar 13 batch atau setara 13 juta dosis," papar Bambang.

Baca Juga: Sentil AHY Soal Tuduhan Orang Terdekat Presiden, Ferdinand: Kalau Tak Bisa Buktikan, Menabuh Genderang Perang

Produksi 15 juta dosis vaksin itu diperkirakan akan selesai pada 11 Februari 2021.

Overfill adalah ekstra volume yang diberikan oleh Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi di Bio Farma.

Sementara itu, vaksinasi bagi petugas layanan publik, termasuk TNI-Polri, akan dialokasikan pada akhir Februari 2021.

Baca Juga: Tebak Sosok yang Bermanuver untuk Gulingkan AHY di Partai Demokrat, Andi Arief: Jawaban Saya KSP Moeldoko

Menurut Bambang, BPOM akan mengeluarkan hasil uji dalam bentuk lab release untuk vaksin Covid-19 yang telah diproduksi oleh Bio Farma.

"Vaksin yang sudah jadi tersebut rencananya akan dialokasikan bagi petugas publik dan tenaga layanan publik, termasuk TNI-Polri, mulai akhir Februari 2021," jelasnya.

Semua bahan baku vaksin Covid-19 yang diolah menjadi vaksin itu harus melalui serangkaian uji mutu yang ketat yang dilakukan oleh laboratorium Bio Farma maupun BPOM.

Baca Juga: Tanggapi Dugaan Mantan Kader Demokrat Ikut Kudeta, Rachland Nashidik: Darmizal Adalah Pendukung Jokowi

Hal tersebut bertujuan guna memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan mutu yang telah ditetapkan.

"Proses pendistribusian vaksin Covid-19 untuk menjaga kualitas vaksin agar tetap terjaga, Bio Farma menggunakan sistem distribusi vaksin yang terintegrasi dilengkapi dengan dashboard Internet of Things (IoT)," kata Bambang.

Kemasan vaksin Covid-19 kali ini, ujar Bambang, akan diberi nama Covid-19 Vaccine.

Baca Juga: Promosikan Produk Makanan Terbarunya, Kaesang Pangarep: Sudahlah Kalian Pesen Aja Supaya Saya Cepat Kaya

Vaksin buatan Bio Farma tersebut memiliki kemasan berbeda dengan vaksin yang sebelumnya didistribusikan yakni CoronaVac.

Kemasan vaksin CoronaVac sebelumnya yang sebanyak tiga juta dikemas dalam dosis tunggal di mana satu vial berisi satu dosis, dikemas dalam satu dus berisi 40 vial sehingga satu dus berisi 40 dosis.

Sementara itu, vaksin Covid-19 yang saat ini akan diproses di Bio Farma nantinya akan dikemas dalam kemasan multidose di mana satu vial berisi 10 dosis, dan dalam satu dus akan dikemas dalam 10 vial sehingga satu dus berisi 100 dosis.

"Demikian perbedaan kemasan ini, namun tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19 tersebut," ujar Bambang.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler