Sebut Demo di Capitol sebagai Aksi Kampungan, AM Hendropriyono: Kapitalisme Merusak Demokrasi

8 Januari 2021, 15:00 WIB
AM Hendropriyono. //Instagram//@am.hendropriyono

PR CIREBON – Aksi penyerangan di Capitol AS yang dilakukan oleh para pengikut Donald Trump sangat menghebohkan publik di seluruh dunia.

Aksi tersebut mengundang beberapa tokoh dunia untuk ikut berkomentar, salah satunya tokoh dari Indonesia, AM Hendropriyono.

Mantan jenderal yang saat ini jadi guru besar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara itu menilai aksi penyerangan di Capitol adalah aksi kampungan.

Baca Juga: Kalahkan Jeff Bezos, Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia: Aneh Sekali, Kembali Bekerja!

Di negara yang menjunjung tinggi demokrasi, aksi para pengikut Trump ini dinilai sangat tidak mencerminkan ideologi yang dijunjung di Negara tersebut.

Aksi kampungan itu, menurut AM Hendropriyono, pergerakan massa di Caiptol itu dipicu oleh politik keuangan yang terjadi di Negara tersebut.

“Pengikut Trump kemarin menyerbu gedung Capitol AS, menghentikan perhitungan electoral college kemenangan Biden. Aksi kampungan yg tidak mncerminkan nilai ideologi yg dijunjungnya itu, tidak mungkin bisa bergerak sendiri tanpa kekuatan politik keuangan,” ujarnya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @am.hendropriyono.

Lebih lanjut, Hendropriyono mengatakan dari kejadian itu dapat dilihat bahwa kapitalisme justru merusak demokrasi.

Baca Juga: Diduga Alami Down Syndrome, Seorang Bayi Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan

Kapitalisme dan demokrasi yang berada dalam rumah yang sama yakni liberalisme, seperti yang terjadi di AS, menurut Hendropriyono hanya akan menimbulkan kekacauan seperti yang terjadi di Capitol kemarin.

“Fakta tsb merupakan cermin, bhw kapitalisme justru yg merusak demokrasi itu sendiri. Kapitalisme dan demokrasi, berada dlm rumah yg sama, yaitu liberalisme,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa kapitalisme di negara Pancasila seperti Indonesia ini, harus inkonstitusional. Artinya, kapitalisme tidak boleh ada di dalam rumah ideologi Pancasila.

Menurutnya, UUD 1945 harus menjadi rambu-rambu yang tangguh untuk mencegah hal-hal yang akan menimbulkan kekerasan dan mencegah berkembangnya oligarki di Negara demokrasi.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp 12,6 Triliun, Tiongkok Bangun Arena e-Sport Terbesar dan Termegah di Dunia

Terakhir, AM Hendropriyono berharap pada tahun 2021 ini, Indonesia dapat kembali pada jatidiri bangsa yakni Pancasila yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

“Semoga di tahun 2021 ini kita bs cepat banting stir, kembali ke jati diri sbg bangsa Pancasila dlm praktik kehidupan bgs yg Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler