Setelah Dilantik, Menkes Budi Gunadi Sadikin Tancap Gas Kejar Target Kesiapan Vaksinasi Covid-19

24 Desember 2020, 08:09 WIB
Budi Gunadi Sadikin selaku Menkes (kiri), bersama dengan Dante Saksono Harbuwono selaku Wamenkes (kanan) ketika memimpin rapat koordinasi pimpinan Kemenkes, Rabu, 23 Desember 2020.* /Laman resmi Kemenkes/kemkes.go.id

PR CIREBON – Pada Rabu pagi 23 Desember 2020 di Istana Negara, Budi Gunadi Sadikin dan Dante Saksono Harbuwono dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Kesehatan RI (Menkes) dan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).

Usai dilantik, Budi Gunadi Sadikin dan Dante Saksono Harbuwono langsung melakukan perkenalan serta meninjau kantor dengan berkeliling di Kantor Kementerian Kesehatan.

Tak hanya itu, Budi Gunadi Sadikin dan Dante Saksono Harbuwono juga langsung memimpin Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) dengan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca Juga: Soal Ekpsor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Usai Saya Tak Lagi Menjabat, Larangan itu Diabaikan

Pada saat rakorpim berlangsung, seluruh jajaran Kementerian Kesehatan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti memakai masker, menjaga jarak aman, serta mencuci tangan sebelum rapat dimulai.

Saat membuka rapat, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi, maka tugas atau tanggung jawab pertama yang harus secepat mungkin dilaksanakan.

Tugas yang paling dekat adalah mempersiapkan rangkaian program vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu upaya strategis dalam memutus mata rantai penularan virus corona.

Baca Juga: Media Asing Soroti Reshuffle Menteri, Singgung soal Lonjakkan Kasus Covid-19 di Indonesia

“Saat ini, target jangka pendek kita adalah untuk segera melakukan program vaksinasi Covid-19,” tutur Budi yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Kementerian Kesehatan.

Meski ditargetkan akan dilakukan dalam waktu dekat, Menkes menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan selalu menekankan dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam rencana vaksinasi yang akan dilakukan, serta harus melalui uji klinis yang benar-benar mutakhir dan matang.

Budi berpendapat, paling tidak ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian bersama diantaranya yakni ketersediaan vaksin, kesiapan sarana dan prasarana, jumlah SDM yang bertugas, strategi distribusi, serta proses vaksinasi.

Baca Juga: Sindri Pelapor Said Didu, Faizal Assegaf: Belajar Dong pada Gus Dur dalam Merespon Perbedaan

“Saya ingin memastikan bahwa semua alat untuk vaksinasi ini siap,” sambungnya.

Dalam rangka menyatukan pandangan dan pemahaman, serta mengidentifikasi masalah seraya penguatan pelaksanaan vaksinasi, Budi mendorong agar semua pihak baik daerah maupun pusat untuk menjalin koordinasi dan kerja sama dengan pihak stakeholder yang ada di daerah.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat, Budi menuturkan bahwa pihaknya bersama wamen siap untuk membahas lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/kota, asosiasi Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), asosiasi RS (Rumah Sakit) Swasta maupun klinik.

“Mungkin besok akan diadakan rapat dengan semua Asosiasi Puskesmas dan RS, saya ingin memastikan apakah pemahaman dan pandangan kita sama, dan sudah sejauh mana kesiapan mereka dalam melaksanakan program vaksinasi Covid-19,” ujarnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler