Tri Rismaharini Diangkat jadi Mensos, Pengamat: Kami Mendukung, Beliau Memiliki Aksi Konkret

22 Desember 2020, 18:07 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin berfoto usai mengumumkan enam menteri baru di reshuffle kabinet. / YouTube/Sekretariat presiden/YouTube/Sekretariat presiden

PR CIREBON – Enam orang menteri baru di Kabinet Indonesia Maju telah diumumkan Presiden Jokowi pada Selasa, 22 Desember 2020.

Sedangkan pelantikan para menteri tersebut akan dilakukan pada Rabu, 23 Desember 2020 mendatang.

Salah satu tokoh yang diangkat menjadi menteri adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau yang akrab dipanggil Bu Risma sebagai Menteri Sosial.

Baca Juga: Layangkan Surat Terbuka Kepada Presiden, Peter Gontha Minta Pejabat Korupsi Dimiskinkan

Ia ditunjuk Presiden untuk menggantikan posisi Juliari P. Batubara yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi Bansos.

Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai penunjukan Bu Risma sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari P. Batubara sudah tepat.

"Kita mendukung, ya. Apalagi kepemimpinan perempuan sebelumnya di Kemensos juga bagus sewaktu Ibu Khofifah Indar Parawansa sebagai Mensos," katanya pada Selasa, 22 Desember 2020, dkutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.

Baca Juga: Enam Mentri Baru, Ferdinand Hutahaean: Selamat, Saya Apresiasi Pengangkatan Ketua Banser Jadi Menag

Devie menilai bahwa latar belakang Risma cukup berhasil dalam memimpin sebuah wilayah, yakni Kota Surabaya.

Dengan bekal itu, pemahaman politikus PDI-P tersebut diharapkan kuat pada masyarakat.

Selain itu, lanjutnya, Bu Risma juga memiliki empati yang kuat kepada masyarakat.

"Beliau juga terbukti memiliki aksi-aksi konkret di masyarakat sebagai pemimpin," ujarnya.

Baca Juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Refly Harun: Tanda Ketidak Efektifan Jokowi di Periode Pertama

Ia mengharapkan Tri Rismaharini bisa menjalankan tugas di Kemensos jauh lebih baik, terutama dalam penanganan bansos Covid-19.

Menurutnya, saat ini sosok pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah orang yang sudah terbukti membawa perubahan atau rekam jejak kerja yang bagus.

"Saya percaya beliau akan lebih mudah adaptasi, kedua lebih melakukan konsolidasi dan ketiga lebih mudah melakukan aktivasi program," ujarnya.

Baca Juga: Dicopot dari Posisi Menparekraf, Wishnutama Kini Diminta Publik Balik Lagi ke Net

Sementara itu, dalam acara tersebut, keenam orang menteri baru mengenakan kemeja putih dan jaket biru muda saat diperkenalkan Jokowi.

Atribut tersebut tampak berbeda dengan perkenalan para menteri sebelumnya pada Oktober 2019 lalu.

Kala itu, para menteri diperkenalkan ke publik dengan mengenakan baju batik.

"Jaket itu bahannya enak, kalau panas tidak membuat keringat, kalau hujan tidak membuat basah, artinya setiap orang yang menggunakannya tidak masalah dalam cuaca apapun jadi menteri dapat bekerja kapan saja, dalam suasana apa saja siap bekerja," jelas Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin di Jakarta pada Selasa, 22 Desember 2020.

Baca Juga: Varian Virus Corona Baru Menyebar Tak Terkendali di Inggris, Berikut Penjelasannya

Meski mengenakan pakaian kasual, keenam menteri tersebut tetap mengenakan masker dan juga face shield.

"Kalau warna biru warnanya sih keren saja, eye catching, kapan harus tetap segar cerah, ceria, semangat," tambah Bey.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: PMJ News ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler