Network
SABACIREBON - Disparbud Jawa Barat menargetkan revolusi pariwisata di wilayah Ciayumajakuning yang meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Pada konferensi pers di Majalengka, Kamis, Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar, menekankan strategi intensif untuk mengalihkan perhatian wisatawan dari kawasan Bandung Raya dan Bogor Raya.
Bachtiar mengungkapkan, "Strategi kami adalah menyebarkan wisatawan ke Ciayumajakuning, yang hanya berjarak dua setengah sampai tiga jam dari Bandung. Kami yakin pengalaman yang mereka peroleh akan melampaui ekspektasi, lepas dari keramaian akhir pekan di kota besar."
Untuk menarik perhatian lebih jauh, Disparbud Jabar telah merencanakan serangkaian ajang kreatif dan kurasi destinasi ketat. Salah satu inisiatif utamanya adalah program Familiarization Trip yang bertujuan mengajak turis Malaysia mengeksplorasi keunikan budaya dan alam Ciayumajakuning.
"Kami melihat minat yang signifikan dari pengunjung melalui Bandara Kertajati. Ini membuktikan bahwa Cirebon Raya memang memiliki daya tarik yang kuat dan berpotensi untuk lebih dipromosikan," jelas Benny.
Benny menambahkan bahwa semua perizinan terkait pariwisata dan ekonomi kreatif akan dipermudah untuk memastikan bahwa pengunjung memiliki banyak pilihan kegiatan selama di Jabar. "Langkah ini penting untuk memastikan bahwa pariwisata dapat terus berkembang dan memainkan peran penting dalam perekonomian lokal," tambahnya.
Program-program ini telah membuahkan hasil positif dengan jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 40 juta sampai Juni 2024. Benny optimis dengan berlanjutnya musim liburan, jumlah ini akan terus bertambah.
"Kami sangat bersemangat dengan pencapaian tahun ini. Target kami untuk wisatawan domestik pada 2023 sudah terlampaui, dari target 64 juta menjadi 65 juta. Untuk wisatawan asing, kami juga berhasil melampaui target dari 600 ribu menjadi 700 ribu," tutur Benny dengan bangga.
Benny berharap dengan terus menerusnya promosi dan peningkatan fasilitas pariwisata, Ciayumajakuning tidak hanya akan menjadi tujuan wisata populer, tetapi juga akan membantu pemerataan ekonomi di Jabar bagian timur.
