Network
PR Cirebon – Kota Cirebon saat ini masih berada di zona merah dengan total kasus yang diisolasi atau dalam masa perawatan sebesar 122 kasus dan setidaknya ada 270 kasus yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 per 1 Oktober 2020.
Kasus itu berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Satuan Gugus Tugas (Satgas) dan di unggah di website resmi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19.
Adapun titik penyabarannya ada di beberapa kecamatan, diantaranya Harjamukti, Kesambi, Lemah Wungkuk, Pekalipan, Kejaksan dan beberapa kecamatan yang belum teridentifikasi.
Namun walikota Cirebon Drs. H. Nashrudin Azis, SH., belum memberikan kebijakan terkait penekanan angka kasus terpapar Covid-19.
Baca Juga: Rehat Project Atap Negeri, Fiersa Besari Umumkan Akan Rilis Lagu Baru di Youtube
“Kami belum pada pengambilan keputusan untuk menerapkan jam malam,” ungkap Azis, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi Pemkot Cirebon pada Rabu, 30 september 2020.
Azis menyampaikan meskipun Kota Cirebon ditetapkan sebagai zona merah oleh Pemprov Jawa Barat dan perlu adanya penanganan untuk menekan kasus yang terpapar Covid-19, dirinya lebih memilih untuk menyadarkan masyarakat agar taat protokol kesehatan.
“Semua aktivitas ekonomi silahkan tetap berjalan, tapi taat protocol kesehatan jangan dilupakan. Ekonomi, yes! Korona, No!,” Ujarnya.
Baca Juga: Dikunjungi Presiden Jokowi, Wisata Labuan Bajo Baru 40 Persen, dari Batu Cermin hingga Pulau Rinca
Pandemi Covid-19 ini cukup mengekang di berbagai lini, mulai dari ekonomi sampai bersosialisasi. Namun hal ini tidak menjadikan Walikota Cirebon membatasi gerak –gerik warganya.
