SABACIREBON-Munculnya permintaan sejumlah warga agar perusahaan stockpile batu bara di Pelabuhan Cirebon milik PT. Terbit Jaya Selaras Energi (TJSE) ditutup sangat tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada.
Pernyataan tersebut disampaikan Owner sekaligus pimpinan PT TJSE, Ucok, menanggapi kabar adanya sekelompok warga yang tiba-tiba meminta perusahaannya harus ditutup.
"Harus dipahami, PT TJSE ini beroperasi tidak serta merta begitu saja. Tetapi sejak awal 2022 semuanya berdasarkan ijin dan dokumen yang sangat lengkap. Begitupun yang menjadi dasar kami, saat itu adalah ijin warga sekitar, dan itu jelas kami miliki dokumennya," tandas Ucok, Rabu 13 September 2023 sambil menunjukan berkas sejumlah dokumen terkait perizinan perusahaannya.
Ia menyebutkan, persetujuan warga tersebut, termasuk dari para tokoh masyarakar dan sesepuh dari semua rw sekitar pelabuhan. Ini juga dikoordinir langsung dan diketahui masing-masing ketua RW sebagai refresentasi masyarakat.
Bahkan menurutnya saat pengajuan perijinan, termasuk dokumen UKL UPL ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dibantu warga secara langsung sampai terbitnya dokumen perijinan dengan cepat.
"Selain itu, kami juga tidak pernah lewat selalu memberikan dana konpensasi kepada warga masing-masing RW sekitar. Ini semua ada bukti-buktinya. Sejak awal berdiri kami selalu koordinasi dan dibantu teman-teman yang tergabung dalam Forum RW Pesisir Bersatu (FPB)," paparnya.
Baca Juga: Dampak Kemarau Panjang Satlantas Polres Majalengka Droping Air Bersih dan Sembako ke Warga
Disebutkannya, perjalanan PT TJSE sudah melalui berbagai fase. Pertama persiapan pendirian, proses perijinan, operasional yang pada awal-awal tersendat, dan saat Lebaran lalu diiakuonya sedikit mulai merangkak.