SABACIREBON- Puluhan benda pusaka di museum Talaga Manggung, Desa Talaga Wetan,Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat disiram dengan menggunakan tujuh sumber mata air yang dianggap keramat.
Ritual Nyiramkeun ini, menurutnya dimulai dengan mengambil air dengan wadah dari bambu kuning ke sembilan sumber mata air yang dianggap keramat yaitu air dari Gunung Bitung, Situ Sangiang, Cikiray, Wanaperih, Lemahabang, Regasari dan Cicamas,
Pengambilan air dilakukan oleh sesepuh atau tokoh adat pada awal bulan Safar, Bambu Kuning berisi air kemudian dibawa ke Museum Talaga Manggung untuk disatukan ke dalam satu kendi, kemudian dibacakan doa secara Islam,” kata Yusmanto Anggota Yayasan Talaga Manggung di temui awak media di acara Nyiramkeun Pusaka, Senin 4 September 2023.
Baca Juga: Lilly Indiani Suparman Wenda si Pembawa Baki Bendera Pusaka, Ini Sekelumit Informasi Dari Papua
“Kita mempersatukan semua warga, karena Talaga sudah sangat luar biasa dan disinilah di Dayeuh Talaga ini. Pemersatu kita semua,” ujar dia menambahkan.
Oleh karena itu, jelas dia, hanya ada Kerajaan Talaga Manggung di Kabupaten Majalengka mengunakan simbol-simbol yang selalu dimunculkan.
“Tetapi intinya kita adalah pemersatu semua unsur yang ada di berbagai pelosok ataupun berbagai pihak di kerajaan Talaga Manggung ini,” ungkapnya.
Disingung berapa jumlah pusaka yang ada di museum Talaga Manggung ini, ia mengatakan kurang lebih ada 25 benda pusaka yang ada di sini.