"Mudah-mudahan dengan pentas seni ini, bakat anak-anak tetap terpelihara," tuturnya.
Sementara itu, Nana Surya Sukmawardhana, pimpinan Sanggar Seni Manunggaling Dharmasastra, menyebut, pagelaran tersebut merupakan panggung apresiasi bagi anak-anak asuhnya di sanggar Seni Manunggaling Dharmasastra.
Baca Juga: Porprov XIV 2022 Jawa Barat: Kontingen Kabupaten Cirebon Puas Pertahankan Tradisi Emas Cabor Atletik
Menurutnya, tidak saja hanya latihan, tetapi mereka berani dan mampu menampilkan potensi masing-masing dalam bidang seni tari.
Dibawakan 20 penari, sedikitnya 6 tarian dipertunjukan. Diantaranya, Tari Topeng, Sintren, Mojang, Samba, Tumenggung dan Tari Kelana.
Masih seputar pagelaran tersebut, Nana menyambut baik kolaborasi yang terbangun antara pihaknya, Rupbasan Kelas 1 Cirebon dan juga FJC.
Baca Juga: Uang Investasi Mahasiwa IPB Dipakai Tersangka untuk Membeli Mobil
Ia berharap dengan pentas seni tersebut, masyarakat dapat lebih mengenal budaya kearifan lokal.
"Nilai budaya sekarang sudah mulai tergerus peradaban modern. Sehingga dengan ajang ini mereka akan mencintai seni budaya kearifan lokal dan berperan aktif dalam pelestariannya," tuturnya.
Di tempat sama, Kepala Rupbasan Kelas 1 Cirebon, Fajar Nurcahyono mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan suguhan aneka tarian tradisional tersebut.