BBM Non Subsidi Dinaikan Pertamina, Pertalite Makin Langka, Miris Motor Butut Itu Akhirnya Isi Pertamax Turbo

- 12 Juli 2022, 08:00 WIB
Sejak beberapa hari terakhir bbm di sejumlah spbu di cirebon kerap kehabisan stok. Terutama pertalite, seperti di spbu tengsh tani cirebon ini/andik sc prmn
Sejak beberapa hari terakhir bbm di sejumlah spbu di cirebon kerap kehabisan stok. Terutama pertalite, seperti di spbu tengsh tani cirebon ini/andik sc prmn /


SABACIREBON -Kekhawatiran masyarakat akan sulitnya mencari bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite kini nyata terjadi.

Akibatnya dalam beberapa hari terakhir antrian kendaraan kerap menjadi pemandangan saat mengisi BBM di SPBU.

Karena Pertalite cepat habis, ujungnya mereka pun terpaksa membeli BBM lain jenis non subsidi.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar Selasa 12 Juli 2022: Century Cup 2022 Manchester United vs Liverpool

Seperti pada Senin sore 11 hingga Selasa 12 Juli 2022 pagi, Pertalite hampir di setiap SPBU jalur Pantura Cirebon sudah hilang. Bahkan di SPBU tengah Tani Cirebon, BBM yang tersisa hanya jenis Pertamax Turbo.

"Mau bagaimana lagi, tadi di SPBU lainnya malah tak bisa melayani konsumen kareba stok BBM nya habis. Di sini hanya ada Peetamax Turbo, jadi ya terpaksa dibeli daripada sepeda motor saya tak bisa jalan," ujar Nia seorang pengendara saat berada di SPBU Tengah Tani, Selasa 12 Juli pagi.

Hal serupa terkait ketiadaan Pertalite juga terjadi di SPBU Tegalsari Plered Cirebon. Sejak Senin sore mereka hanya melayani pembeli BBM non subsidi, karena stok pertalite sudah ludes dari siang harinya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV MNCTV Selasa 12 Juli 2022: Suparman Reborn dan Blockbuster

Yang lebih parah terjadi di SPBU Kedawung Jl By Pass Cirebon. Sejak Senin sore, SPBU ini sudah tak beroperasi akibat stok BBM nya habis.

"Pantas saja kemarin-kemarin sempat susah mencari BBM, terutama jenis Pertalite. Jangan-jangan mulai sekarang, Pertalite makin dikurangi dan terpaksa warga membeli BBM non subsidi yang harganya sudah naik," kata Adi warga Kartini Kota Cirebon.

Sementara itu, sebagaimana diberitakan sebelumnya, harga BBM nonsubsidi telah dinaikan PT Pertamina (Persero), sejak Minggu 10 Juli 2022.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sukabumi, Puncak, Cianjur Hari Ini Senin 12 Juli 2022

BBM yang naik tersebut meliputi jenis Pertamax Turbo dan Dex Series serta elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas.

"Harga BBM Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami. Kenaikan ini mulai berlaku 10 Juli 2022," demikian pernyataan resmi Pertamina dalam laman MyPertamina yang dikutip di Jakarta, Minggu 10 Juli.

Selama ini Pertamina mencatat, hanya lima persen saja porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series. Itu dari total konsumsi BBM secara keseluruhan se Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Acara TV NET TV Selasa 12 Juli 2022: Makan Enak dan Biar Viral

Di sisi lain untuk porsi produk elpiji nonsubsidi, Pertamina mencatat hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.

Menyusul kenaikan harga saat ini, jenis Pertamax Turbo dari harga lama Rp14.500 per liter kini naik menjadi Rp16.200 per liter.

Begitupun harga Pertamina Dex dari Rp13.700 saat ini harga barunya Rp16.500 per liter. Disusul harga Dexlite sebelumnys Rp12.950 kini menjadi Rp15.000 per liter.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Purwasuka Hari Ini Selasa 12 Juli 2022

Sementara itu, harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyebutkan, kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi tersebut mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai 117,62 dolar AS atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Priangan Timur Hari Ini Selasa 12 Juli 2022

Sedangkan, harga elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.

Irto mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia.***

 

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Reportase


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah