PR CIREBON - PT Pertamina terus mengalami rugi dalam penjualan BBM jenis Premium dan Pertalite.
Pertamina menahan rugi dengan membuat harga jual BBM di bawah harga BBM milik asing, dan itu berlaku pada Pertalite serta Premium.
Namun atas dampak rugi itu, Pemerintah sendiri secara bertahap akan menarik BBM jenis Premium dari pasaran dan secara menyeluruh digantikan oleh Pertalite.
Seperti yang diberitakan sebelumnya oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih menyatakan kalau pemerintah berkomitmen memiliki BBM yang ramah lingkungan.
“Premium ini hanya tujuh negara loh yang pakai, dan kita berkomitmen untuk memperbaiki kondisi lingkungan, terkait Premium ini kemungkinan kedepan akan digantikan oleh Pertalite,” ucap Soerjaningsih.
Meski begitu, harga Pertalite saat ini juga tetap akan berdampak buruk kepada keuangan BUMN terkhususnya Pertamina dan bisa berpotensi merugi besar.
Hal ini berkaitan pada harga asli Pertalite yang cukup berbeda jauh dengan harga yang ada di pasaran yakni sebesar Rp7.650.
“Secara normal harga Pertalite sudah berada diatas Rp11 ribu, harga keekonomian,” kata Soerjaningsih.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Ingin Rebranding Perusahaan, Meta Jadi Nama Baru Pengganti Facebook