Pelesir Liburan Idul Fitri ke Kota Wali, Ini Destinasi Wisata Cirebon Bernilai Sejarah dan Religi Tinggi

- 16 Mei 2021, 07:30 WIB
Sejumlah orang sedang melakukan ziarah di makam Sunan Gunung Djati, Cirebon.*/
Sejumlah orang sedang melakukan ziarah di makam Sunan Gunung Djati, Cirebon.*/ /Dok. Disporbudpar Kota Cirebon

Berkunjung ke Keraton Kasepuhan, kita bisa belajar sejarah juga melihat banyak peninggalan-peningalannya berupa pusaka dan jimat.

Selain itu, kita juga bisa berswafoto pada bangunan keraton yang bernilai sejarah arsitektur tinggi.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 16 Mei 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Tekanan Mental Akan Menghantui

Setelah Sunan Gunung Djati wafat pada abad ke-16, kemudian digantikan oleh cicitnya yang bernama Pangeran Emas Zaenal Arifin dan bergelar Panembahan Pakungwati I.

Pada tahun 1529 ia membangun keraton baru di sebelah barat daya keraton lama. Keraton baru ini juga dinamai Keraton Pakungwati.

Kemudian, di tahun 1969 Kesultanan Cirebon terbagi dua menjadi Kesultanan Kanoman dan Kasepuhan.

Pengunjung bisa juga masuk ke Keraton Kanoman yang berada di Jalan Winaon, Kampung Kanoman, Kelurahan/Kecamatan Lemah Wungkuk, yang tak kalah menarik dari Keraton Kasepuhan untuk berwisata sejarah.

Daya tariknya yang memikat, tak hanya dari masyarakat sekitar, dan luar daerah saja, bahkan dari Kesultanan Malaysia dan Brunei pun sering datang berkunjung ke Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.

Baca Juga: Ceritakan Ketakutan Atta Halilintar Memeluk Dirinya, Aurel Hermansyah: Kita Tidur Disekat Guling!

4. Goa Sunyaragi

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x